KOMPAS.com - Pernahkah kamu bangun pagi dan merasakan nyeri menusuk di jempol kaki atau lutut? Atau mungkin kenalanmu sering mengeluh soal "asam urat"?
Asam urat adalah zat hasil metabolisme purin yang dalam jumlah normal bermanfaat, namun jika berlebih dalam darah dapat memicu nyeri sendi dan batu ginjal, meski juga memiliki peran unik dalam tubuh hewan dan serangga.
Meski terdengar sepele, asam urat adalah zat dalam tubuh yang menyimpan cerita panjang. Mulai dari sejarah penemuan di laboratorium kimia abad ke-18 hingga perannya dalam membuat kupu-kupu tampak berkilau.
Di balik rasa sakit yang ditimbulkannya, ternyata zat asam urat memiliki sisi menarik, baik secara ilmiah maupun biologis.
Yuk, kita telusuri lebih dalam mulai dari asal usul, proses pembentukan, kadar normal dalam tubuh, hingga fakta unik tentang zat yang satu ini.
Baca juga: Daftar Nama Asam-Basa Kuat dan Asam-Basa Lemah
Menurut Walter G. Barr dalam buku Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition (1990), asam urat adalah turunan dari purin, yaitu senyawa yang secara alami terdapat di tubuh dan juga dalam berbagai jenis makanan, seperti hati, daging merah, kerang, dan minuman beralkohol.
Zat asam urat terbentuk ketika purin terurai, baik dari sel-sel tubuh yang mati maupun dari makanan yang kita konsumsi.
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin pada manusia dan beberapa hewan karnivora.
Ia termasuk asam lemah, dengan tingkat keasaman (pKa) sekitar 5,6, dan sangat sedikit larut dalam air.
Baca juga: Perbedaan Asam Lemah dan Asam Kuat Menurut Arrhenius
Dilansir dari American Chemical Society, asam urat pertama kali ditemukan pada tahun 1776 oleh ahli kimia Swedia, Carl Wilhelm Scheele, dalam urin manusia dan batu ginjal. Penemuan ini kemudian dikonfirmasi oleh rekannya, Torbern B. Bergman.
Lebih dari seabad kemudian, tepatnya tahun 1882, Ivan Horbaczewski (seorang ahli kimia Ukraina-Austria) berhasil mensintesis asam urat dari glisin.
Menariknya, pada tahun 1962, para ilmuwan dari Universitas Colorado secara tak sengaja juga mensintesis zat asam urat dari urea saat mereka tengah mencari rute baru menuju pirimidin.
Dalam dunia kimia, rumus kimia asam urat adalah C₅H₄N₄O₃. Nama sistematisnya adalah 2,6,8-trioksipurin.
Zat ini bersifat padat, tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Meski tampak sederhana, asam urat memiliki struktur molekul kompleks dan tidak mudah larut dalam air.
Bahkan, ia tidak meleleh seperti zat lain, melainkan langsung terurai di udara saat dipanaskan lebih dari 250°C.
Baca juga: Daftar Rumus Kimia Asam