ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Mengenal Asam Urat, Dari Nyeri Sendi hingga Warna Sayap Kupu-Kupu

ÓÅÓιú¼Ê.com - 24/04/2025, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

Sumber ,

KOMPAS.com - Pernahkah kamu bangun pagi dan merasakan nyeri menusuk di jempol kaki atau lutut? Atau mungkin kenalanmu sering mengeluh soal "asam urat"?

Asam urat adalah zat hasil metabolisme purin yang dalam jumlah normal bermanfaat, namun jika berlebih dalam darah dapat memicu nyeri sendi dan batu ginjal, meski juga memiliki peran unik dalam tubuh hewan dan serangga.

Meski terdengar sepele, asam urat adalah zat dalam tubuh yang menyimpan cerita panjang. Mulai dari sejarah penemuan di laboratorium kimia abad ke-18 hingga perannya dalam membuat kupu-kupu tampak berkilau.

Di balik rasa sakit yang ditimbulkannya, ternyata zat asam urat memiliki sisi menarik, baik secara ilmiah maupun biologis.

Yuk, kita telusuri lebih dalam mulai dari asal usul, proses pembentukan, kadar normal dalam tubuh, hingga fakta unik tentang zat yang satu ini.

Baca juga: Daftar Nama Asam-Basa Kuat dan Asam-Basa Lemah

Pengertian asam urat

Menurut Walter G. Barr dalam buku Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition (1990), asam urat adalah turunan dari purin, yaitu senyawa yang secara alami terdapat di tubuh dan juga dalam berbagai jenis makanan, seperti hati, daging merah, kerang, dan minuman beralkohol.

Zat asam urat terbentuk ketika purin terurai, baik dari sel-sel tubuh yang mati maupun dari makanan yang kita konsumsi.

Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin pada manusia dan beberapa hewan karnivora.

Ia termasuk asam lemah, dengan tingkat keasaman (pKa) sekitar 5,6, dan sangat sedikit larut dalam air.

Baca juga: Perbedaan Asam Lemah dan Asam Kuat Menurut Arrhenius

Sejarah penemuan: dari urin manusia hingga batu ginjal

Dilansir dari American Chemical Society, asam urat pertama kali ditemukan pada tahun 1776 oleh ahli kimia Swedia, Carl Wilhelm Scheele, dalam urin manusia dan batu ginjal. Penemuan ini kemudian dikonfirmasi oleh rekannya, Torbern B. Bergman.

Lebih dari seabad kemudian, tepatnya tahun 1882, Ivan Horbaczewski (seorang ahli kimia Ukraina-Austria) berhasil mensintesis asam urat dari glisin.

Menariknya, pada tahun 1962, para ilmuwan dari Universitas Colorado secara tak sengaja juga mensintesis zat asam urat dari urea saat mereka tengah mencari rute baru menuju pirimidin.

Rumus kimia asam urat dan karakter fisiknya

Dalam dunia kimia, rumus kimia asam urat adalah C₅H₄N₄O₃. Nama sistematisnya adalah 2,6,8-trioksipurin.

Zat ini bersifat padat, tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Meski tampak sederhana, asam urat memiliki struktur molekul kompleks dan tidak mudah larut dalam air.

Bahkan, ia tidak meleleh seperti zat lain, melainkan langsung terurai di udara saat dipanaskan lebih dari 250°C.

Baca juga: Daftar Rumus Kimia Asam

Bagaimana asam urat terbentuk di dalam tubuh?

Dilansir dari , proses pembentukan asam urat dalam tubuh terjadi melalui enzim bernama xantin oksidase, yang mengoksidasi senyawa oksipurin.

Proses ini terjadi saat purin dari makanan atau dari sel tubuh yang mati dipecah menjadi zat asam urat.

Dalam kondisi normal, tubuh akan membuang zat ini lewat urin atau tinja. Namun, jika tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan atau ginjal tak mampu menyaringnya dengan baik, terjadilah penumpukan asam urat dalam darah.

Kondisi ini disebut hiperurisemia, yang bisa memicu nyeri sendi dan pembentukan batu ginjal.

Selain makanan dan fungsi ginjal, beberapa obat seperti diuretik, aspirin, dan niasin juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Demikian pula dehidrasi atau konsumsi alkohol yang berlebihan.

Baca juga: Alkohol: Sifat dan Kegunaanya

Kadar normal asam urat dalam darah

Kadar asam urat dalam darah dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari jenis kelamin, usia, pola makan, hingga kondisi hormon.

Menurut Walter G. Barr dalam buku Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition (1990), sebelum pubertas, kadar rata-rata asam urat serum adalah sekitar 3,6 mg/dL, baik pada pria maupun wanita.

Setelah pubertas, kadar ini naik, dengan wanita biasanya memiliki 1 mg/dL lebih rendah dibanding pria karena efek dari hormon estrogen yang membantu pengeluaran asam urat lewat ginjal. Setelah menopause, perbedaan ini cenderung hilang.

Adapun kadar normal asam urat dalam darah menurut referensi medis:

  • Pria dewasa: 3,4 – 7,0 mg/dL
  • Wanita dewasa: 2,4 – 6,0 mg/dL

Namun, kadar ini bisa berfluktuasi karena olahraga, pola makan tinggi purin, hidrasi, serta penggunaan obat-obatan.

Baca juga: Asam Urat, Limbah Metabolisme yang Tidak Larut

Peran asam urat di luar tubuh manusia

Yang menarik, zat asam urat tidak hanya ditemukan pada manusia. Ia juga ada pada hewan, tumbuhan tingkat tinggi, bahkan serangga!

Dilansir dari , sayap kupu-kupu yang berwarna putih ternyata mengandung kristal asam urat dalam jariingan epitelnya yang memantulkan cahaya.

Pada kunang-kunang, kristal ini membantu memantulkan cahaya bioluminesens yang diproduksi dari senyawa luciferin, berfungsi menarik pasangan di malam hari.

Sifat reflektif asam urat bahkan mirip seperti cermin kecil yang memantulkan cahaya seperti lampu mobil!

Lebih unik lagi, hewan seperti tikus kanguru yang hidup di gurun memilih memproduksi asam urat, bukan urea, sebagai limbah metabolisme.

Alasannya? Produksi asam urat membutuhkan lebih sedikit air, sehingga sangat efisien untuk bertahan hidup di lingkungan panas dan kering.

Baca juga: Mengapa Tikus Sering Jadi Percobaan Medis?

Dari laboratorium kimia abad ke-18 hingga kehidupan serangga dan hewan gurun, asam urat bukan sekadar zat penyebab nyeri sendi. Ia adalah bagian dari sistem metabolisme yang kompleks, kadang menjadi limbah, kadang menjadi cahaya.

Namun, menjaga kadar asam urat dalam darah tetap normal adalah langkah penting agar kita bisa menikmati hidup bebas dari nyeri. Mulailah dengan memperhatikan pola makan, minum cukup air, dan hindari faktor risiko yang dapat memicu hiperurisemia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau