KOMPAS.com - Bayangkan kamu menatap langit, berharap melihat langit biasa yang dihiasi bintang atau bulan sabit. Tapi yang kamu temukan justru sesuatu yang tak terduga, sebuah smiley face raksasa di langit.
Terdengar konyol bukan? Tapi pada kenyataannya, fenomena ini benar-benar akan terjadi. Dan catat baik-baik: tanggalnya adalah 25 April 2025.
Fenomena langka ini disebut sebagai smiley face moon, sebuah formasi langka yang terbentuk dari konjungsi antara bulan sabit dan dua planet terang. Inilah saat di mana langit tersenyum, secara harfiah!
Baca juga: Fenomena Bulan-Planet Tersenyum 25 April 2025, Apakah Terlihat di Indonesia?
Dilansir dari , fenomena smiley face 25 April 2025 adalah hasil dari konjungsi rangkap tiga.
Yaitu, ketika tiga benda langit tampak sangat dekat satu sama lain di langit. Dalam kasus ini, yang terlibat adalah Venus, Saturnus, dan Bulan.
Ketiganya akan terlihat berdekatan di langit timur sebelum fajar, membentuk formasi segitiga.
Venus akan muncul paling atas, bulan sabit di kiri bawah, dan Saturnus di kanan bawah. Jika kamu miringkan kepala sedikit ke kanan, formasi ini menyerupai wajah tersenyum yang miring, seperti emoji senyum yang diputar 90 derajat searah jarum jam.
Formasi bulan-planet tersenyum ini terjadi karena pergerakan alamiah dari ketiga benda langit. Dilansir dari , pergerakannya adalah sebagai berikut:
Baca juga: Fenomena Bulan Baru 27 April 2025: Saat Bulan Menghilang dari Langit Malam
Bentuk bulan sabit inilah yang menciptakan "mulut" dari smiley face moon.
Menariknya, bagian gelap Bulan mungkin juga tampak sedikit bersinar karena efek earthshine.
Yaitu, pantulan cahaya matahari dari Bumi yang membuat seluruh wajah Bulan samar-samar terlihat, menambah kesan magis pada fenomena ini.
Jika kamu ingin menyaksikan planet tersenyum ini, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan.
Berdasarkan panduan dari , berikut ini beberapa tips agar kamu tak melewatkan fenomena langit tersenyum:
Namun, perlu diingat jika kamu melihat smiley face dengan bantuan teropong atau teleskop, karena posisi ketiga objek ini sangat dekat dengan waktu matahari terbit, dan sinar matahari bisa berbahaya jika tertangkap lensa secara langsung.
Baca juga: Teropong Bintang: Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya
Formasi bulan-planet seperti ini sangat jarang terjadi. Perlu waktu dan posisi yang sangat spesifik agar bulan dan planet tampak membentuk wajah tersenyum.