KOMPAS.com - Pernahkah kamu bertanya, bagaimana tubuh makhluk hidup mampu menjalankan ribuan reaksi kimia dalam waktu sekejap, dari memecah makanan hingga menghasilkan energi? Jawabannya terletak pada biokatalisator.
Meskipun namanya terdengar teknis, peranannya sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.
Biokatalisator adalah enzim alami yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh tanpa berubah bentuk, berperan penting sejak zaman fermentasi kuno hingga teknologi modern seperti bioenergi dan pengolahan limbah.
Untuk lebih memahami apa itu biokatalis, simaklah penjelasan berikut ini!
Baca juga: Laju Reaksi: Pengertian, Fungsi, dan Jenis Katalis
Menurut Fitri dan Hasria Alang dalam jurnal Analisis Aktivitas Enzim Antioksidan Katalase dan Peroksida (2020), biokatalisator adalah zat organik yang dihasilkan oleh sel hidup, yang berfungsi mempercepat laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan struktur kimia itu sendiri.
Dalam kehidupan biologis, enzim sebagai biokatalisator merupakan bentuk yang paling umum.
Enzim memainkan peran sentral dalam setiap proses metabolisme tubuh.
Jika enzim tidak ada atau tidak bekerja dengan baik, maka proses metabolisme akan melambat atau bahkan terhenti yang berarti sel tidak bisa tumbuh dan berfungsi normal.
Baca juga: Laju Reaksi: Peran Katalis dalam Berbagai Bidang
Enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi, yaitu energi awal yang dibutuhkan untuk memulai reaksi kimia.
Menurut Susi Nurul Fitri dalam Modul Pembelajaran Biologi SMA: Metabolisme (2020), enzim sebagai biokatalisator bertugas mempercepat reaksi biologi dalam sel makhluk hidup tanpa ikut bereaksi.
Berikut beberapa sifat khas enzim yang menjadikannya biokatalisator unggul:
Reaksi yang dikatalisis enzim dimulai dengan adanya substrat (molekul awal), yang kemudian diubah menjadi produk akhir.
Seluruh proses ini berlangsung sangat cepat dan efisien, tanpa merusak struktur enzim itu sendiri.
Baca juga: Ciri Khas Enzim sebagai Katalis Biokimia
Menariknya, konsep biokatalisator sebenarnya telah digunakan manusia sejak ribuan tahun lalu, meskipun belum disebut demikian.
Dilansir dari Pacific Northwest National Laboratory (PNNL), disebutkan bahwa fermentasi bir, anggur, dan keju adalah bentuk awal biokatalisis. Proses ini menggunakan mikroorganisme seperti ragi dan bakteri asam laktat yang menghasilkan enzim alami.