优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sunan Kalijaga, Berdakwah Lewat Wayang

优游国际.com - 29/02/2020, 10:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Sunan Kalijaga terlebih dahulu mempelajari watak dan budaya penduduk sekitar. Kalau mereka adalah tatanan masyarakat yang mudah lari jika dipaksa untuk mengikuti sesuatu yang baru bagi mereka.

Baca juga: Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama dan Terbesar di Utara Jawa

Tetapi mereka suka dengan kesenian, keramahan, dan nilai-nila luhur yang serupa.

Dakwah Sunan Kalijaga dalam menumbuh-kembangkan nilai-nilai keislaman di Jawa, lebih banyak dengan menggunakan pendekatan seni dan kearifan budaya lokal.

Tidak hanya itu saja yang dijadikan Sunan Kalijaga sebagai media dakwah.

Sunan Kalijaga juga merancang pendekatan yang sesuai dengan penduduk Jawa. Yaitu, akulturasi budaya dengan menyisipkan nilai-nilai Islam ke dalam segi-segi budaya lokal.

Ia juga menyumbangkan ide seperti perencanaan alat-alat pertanian, desain pakaian, permainan tradisional untuk anak-anak, hingga musik gamelan.

Banyak karya-karya yang sudah dibuat Sunan Kalijaga yang dijadikan media berdakwah di masyarakat.

Baca juga: Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama di Nusantara

Bahkan hingga saat ini masih sering dilakukan dan diajarkan di masyarakat serta tersebar di wilayah Indonesia.

Seperti tembang Lir-Ilir yang masih diajarkan di masyarakat khususnya masyarakat Jawa.

Ada gubahan puitis, rancangan dan lakon wayang kulit hingga formasi alat-alat gamelan.

Saat berdakwah dengan menggunakan wayang kulit. Sunan Kalijaga mengganti cerita wayang yang sebelumnya tentang Ramayana dan Mahabarata dari cerita ajaran Hindu diubah dengan memasukan cerita-cerita Islam.

Bentuk wayang juga diubah. Di mana mengubah dari bentuk manusia menjadi bentuk kreasi baru yang mirip karikatur.

Contohnya, orang yang menghadap ke depan diukir dengan letak bahu di depan dan di belakang. Tangan wayang kulit dibuat panjang hingga menyentuh kakinya. Meski menghadap ke depan, matanya dibuat tampak utuh.

Dikutip 优游国际.com (19/8/2011), Sunan Kalijaga berperan penting dalam membentuk karakter Islam di Jawa, bahkan Nusantara yang lentur, toleran, dan penuh kearifan.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara

Terlepas dari mitos atau legenda yang menyertai, Sunan Kalijaga telah meletakan dasar-dasar kehidupan masyarakat yang harmonis, produktif, dan kreatif.

Dari tangan Sunan Kalijaga tumbuh wajah Islam kultural, moderat, lentur, dan menyerap beragam ekspresi budaya lokal.

Bukan hanya lakon wayang dan tembang Lir-ilir. Tradisi tahlilan, sulukan, sedekat bumi, hingga arsitektur masjid yang bernuansa Jawa juga kerap dikaitkan dengan spirit dakwahnya.

(Sumber:优游国际.com/Ilham Khoiri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau