优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Bagaimana Mamalia Bertahan Setelah Tabrakan Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus

优游国际.com - 10/04/2025, 07:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Ketika asteroid raksasa menghantam Bumi sekitar 66 juta tahun lalu dan mengakhiri era dinosaurus, segelintir makhluk kecil berhasil bertahan. Mereka adalah nenek moyang mamalia modern—termasuk manusia. Kini, para ilmuwan akhirnya menemukan petunjuk penting tentang bagaimana mamalia bisa selamat dari salah satu bencana paling dahsyat dalam sejarah kehidupan di Bumi.

Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa mamalia baru mulai hidup di daratan setelah dinosaurus punah. Namun, penelitian terbaru yang dipimpin oleh Profesor Christine Janis dari University of Bristol menunjukkan hal sebaliknya.

Timnya menganalisis bagian ujung tulang kaki mamalia kecil dari zaman Kapur Akhir (Cretaceous), dan menemukan bahwa struktur tulang mereka sudah cocok untuk berjalan di atas tanah, bukan bergelantungan di pepohonan.

“Habitat vegetasi jauh lebih berperan dalam evolusi mamalia saat itu dibandingkan dengan pengaruh dinosaurus,” ujar Profesor Janis.

Baca juga: Bila Tidak Punah, Dinosaurus Diperkirakan Akan Mendominasi Bumi

Bunga-Bunga yang Mengubah Dunia Mamalia

Pada masa Kapur Akhir, Bumi masih didominasi oleh dinosaurus seperti Triceratops dan Tyrannosaurus rex. Tapi lanskap juga mulai dipenuhi oleh tumbuhan berbunga (angiosperma), yang menciptakan lapisan bawah hutan yang lebih lebat dan beragam. Ini memberikan tempat persembunyian baru dan sumber makanan yang kaya bagi hewan-hewan kecil.

Perubahan ini mendukung kehidupan di darat. Sebelumnya, hutan-hutan didominasi oleh tumbuhan runjung (gymnosperma) yang tidak banyak menyediakan makanan di tingkat tanah. Munculnya angiosperma mengubah struktur habitat, memungkinkan mamalia kecil menjelajahi tanah tanpa harus bersaing memanjat pohon.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Dampak Debu Asteroid pada Kepunahan Dinosaurus

Ilustrasi pertarungan antara mamalia awal dengan dinosaurus pemakan tanaman. Bukti fosil yang ditemukan di China menunjukkan, mamalia juga memangsa dinosaurus pada jutaan tahun lalu.Michael Skrepnick via IFL SCIENCE Ilustrasi pertarungan antara mamalia awal dengan dinosaurus pemakan tanaman. Bukti fosil yang ditemukan di China menunjukkan, mamalia juga memangsa dinosaurus pada jutaan tahun lalu.

Bukti dari Tulang-Tulang Kecil

Penelitian sebelumnya banyak bergantung pada kerangka utuh untuk memahami bagaimana mamalia purba bergerak. Namun, spesimen lengkap sangat langka. Tim Profesor Janis menggunakan fragmen tulang kecil bernama epifisis (bagian ujung tulang), dan menemukan petunjuk halus yang menunjukkan bahwa banyak mamalia kala itu memiliki kaki yang lebih cocok untuk menopang tubuh di tanah daripada mencengkeram dahan.

Temuan ini mengubah pandangan lama bahwa mamalia purba sebagian besar adalah hewan arboreal (hidup di pohon). Kenyataannya, peralihan ke kehidupan darat kemungkinan besar sudah dimulai jauh sebelum asteroid menghantam Bumi.

Baca juga: Mamalia Awal Berukuran Kecil dan Berumur Pendek

Mamalia Darat Bertahan Lebih Baik dari Bencana

Ketika asteroid menyebabkan kebakaran besar, kekacauan iklim, dan akhirnya memusnahkan sekitar 75% spesies di Bumi—termasuk semua dinosaurus non-unggas—mamalia yang sudah hidup di darat memiliki peluang lebih besar untuk bertahan.

Spesies arboreal kemungkinan lebih terdampak karena hutan hancur parah. Sebaliknya, kelompok mamalia therian (termasuk marsupial dan plasental) yang hidup di daratan memiliki akses ke tempat berlindung dan makanan yang lebih beragam.

Catatan fosil di Amerika Utara bagian barat menunjukkan adanya peningkatan jumlah mamalia darat selama zaman Kapur hingga awal Paleogen. Dengan membandingkan bentuk tulang dari periode seperti Judithian dan Lancian, para ilmuwan menemukan bahwa ciri-ciri adaptasi terhadap kehidupan darat mulai muncul lebih sering menjelang akhir zaman dinosaurus.

Mamalia tidak menunggu dinosaurus punah untuk mulai menyesuaikan diri. Mereka sudah mengembangkan strategi hidup yang lebih fleksibel, dan kemampuan itu terbukti menyelamatkan mereka ketika Bumi berubah drastis.

Para ilmuwan kini ingin mencari tahu apakah pola yang sama juga terjadi di wilayah lain dunia. Mereka juga berencana menyempurnakan teknik analisis tulang kecil untuk melacak tanda-tanda adaptasi kehidupan darat di berbagai spesies purba.

Untuk saat ini, temuan di atas menjadi bukti nyata bagaimana kehidupan mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Fosil-fosil kecil ini tidak hanya bercerita tentang masa lalu, tetapi juga memberi inspirasi tentang ketahanan dan kelenturan makhluk hidup dalam menghadapi krisis.

Baca juga: Mamalia Purba Tak Musnah Kena Asteroid, Ini Alasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau