Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter
Temukan jawaban pertanyaanmu di 优游国际.com
KOMPAS.com - Seorang pembaca 优游国际.com berinisial AL, usia 34 tahun, menanyakan mengenai vaksinasi HPV kepada subrubrik Halo Prof! 优游国际.com. Berikut pertanyaannya:
"Saya mau bertanya tentang vaksin HPV. Pada saat ini, saya berusia 34 tahun, belum menikah dan akan menikah tahun depan. Karena usia saya, saya ingin bertanya apakah vaksin HPV tetap direkomendasikan untuk saya, mohon masukannya..."
Pertanyaan tersebut dijawab oleh dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah – Puri Indah. Berikut paparannya:
Halo Ibu AL, terima kasih atas pertanyaannya, ya.
Baca juga: Bagaimana Mekanisme Pemberian Vaksin Kanker Serviks HPV secara Gratis?
Vaksin HPV dapat diberikan bagi perempuan usia 10-46 tahun. Jadi untuk Ibu, masih dapat diberikan ya.
Apabila Ibu belum pernah berhubungan seksual, silakan langsung melakukan vaksinasi. Namun, apabila Ibu sudah aktif secara seksual selama 1 tahun terakhir, sebaiknya melakukan pemeriksaan pap smear maupun HPV DNA terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada lesi yang mengarah ke keganasan serviks sebelum dilakukannya vaksinasi HPV.
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum vaksinasi HPV. Pastikan saja sebelum vaksinasi tubuh Ibu sehat dan fit.
Kejadian pasca imunisasi (KIPI) seperti demam atau lainnya juga tidak pernah terjadi. Namun, apabila Ibu mengalami reaksi alergi pasca penyuntikkan vaksin, sebaiknya segera hubungi dokter.
Baca juga: Akan Jadi Vaksin Wajib, Ketahui Dosis dan Keefektifan Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks
Di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yang beredar yaitu bivalen dan tetravalen. Bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker serviks, sedangkan tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV (6, 11, 16, dan 18) yang dapat mencegah sekaligus kanker serviks dan juga kutil kelamin atau genital ward.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksin pada bulan 0, lalu 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama tergantung jenis vaksin (bivalen atau tetravalen), dan terakhir 6 bulan setelah penyuntikan pertama.
Apabila ada jadwal pemberian vaksin yang terlewat karena sakit atau hal lain maka pemberian vaksin tidak harus diulang dari awal, cukup dengan melengkapi dosis yang tertinggal tersebut.
Semoga membantu ya, Bu. Salam sehat.
dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp. OG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
RS Pondok Indah – Puri Indah