KOMPAS.com - Daging yang sudah diolah apalagi bersantan tidak boleh dipanaskan secara berulang-ulang.
Seperti kita tahu, jika suatu hidangan makanan bersisa, biasanya untuk menyantapnya lagi, maka hidangan tersebut akan kembali dipanaskan agar tekstur dan rasa dari makanan itu tetap nikmat untuk dilahap.
Akan tetapi, Asisten ahli teknologi pangan dan nutrisi di Unika Atma Jaya, Rianita Pramitasari STP MSc mengatakan bahwa pemanasan berulang ini tidak harusnya dilakukan pada makanan olahan daging.
Menurut Rianita dalam pemberitaan 优游国际.com, (31/7/2020), pemanasan olahan daging yang dilakukan lebih dari sekali atau berulang-ulang akan mengakibatkan beberapa permasalahan.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing, Jangan Dicuci
Di antaranya, nilai gizi dalam daging yang berkurang, tekstur yang menjadi lebih keras, hingga aroma masakan daging yang akan berubah.
"Pemanasan kembali daging sebaiknya dilakukan hanya satu kali saja," kata Rianita.
Ini 3 alasan atau akibat mengapa tidak boleh memanaskan masakan daging lebih dari satu kali:
1. Nilai gizi berkurang
Kita mengonsumsi makanan agar dapat mendapat nutrisi atau gizi di dalamnya. Termasuk ketika mengonsumsi daging kambing dan sapi.
Pemenuhan gizi yang baik juga akan membantu imunitas tubuh berjalan dengan baik dan membuat kita sehat selalu.
"Jika berulang (pemanasan daging matang), maka nilai gizi di dalam daging akan berkurang akibat pemanasan, seperti vitamin dan mineral," kata Rianita.
2. Daging jadi keras
Pada saat memasak daging, cara terbaik mengetahui daging matang adalah dari tingkat keempukannya yang dirasa cukup mudah untuk dikunyah.
Namun tahukah Anda, berulang kali menghangatkan daging akan memengaruhi tekstur daging tersebut?
"Teksturnya (daging matang) akan berubah menjadi lebih keras akibat perubahan struktur protein," ujarnya.