优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Steak dikenal sebagai olahan daging sapi premium. Umumnya, jenis daging sapi yang digunakan adalah daging impor.

Hal ini memicu kebingungan, apakah steak wajib dibuat dari daging sapi impor atau bisa dibuat menggunakan daging sapi lokal?

Baca juga: Mengenal Daging Sapi Meltique yang Jadi Favorit di Restoran Steak

Gustaf Djaja, Corporate Executif Chef Justus Steakhouse menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, daging sapi lokal boleh saja diolah menjadi steak.

"Kalau dibilang daging sapi lokal bisa dibikin steak, ya bisa," terang Gustaf saat ditemui 优游国际.com di Justus Steakhouse Asthana Kemang, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).

Namun, cara membuat steak menggunakan daging sapi lokal tidak sepraktis steak daging impor.

Baca juga:

• Sanda Beef, Daging Sapi Halal dari Jepang yang Disajikan di Kerajaan Arab Saudi
• 3 Cara Alami Mengempukkan Daging Sapi, Rendam dengan Nanas

SHUTTERSTOCK/K_SAMURKAS Ilustrasi daging sapi.

Daging sapi impor cukup dipotong berlawan arah serat, dibumbui, lalu dipanggang (grill) selama 8-12 menit, seperti disampaikan Gustaf.

Sementara itu, daging sapi lokal dikenal dengan teksturnya yang kurang empuk, cenderung keras sehingga perlu dimasak dalam waktu lama.

Tekstur keras daging sapi lokal bisa diatasi dengan penambahan bahan pengempuk daging (tenderizer).

"Kita punya tenderizer bubuk, tetapi kelemahannya itu harus didiamkan semalaman (overnight) supaya maksimal," tutur Gustaf.

Bahan pelunak tersebut bisa memecah serat-serat daging yang membuat teksturnya keras, perlahan menjadi lunak.

Sayangnya, penggunaan pelunak daging berlebihan, baik dari segi durasi maupun jumlah, juga bisa membuat tekstur daging hancur.

Baca juga:

• Resep Rendang Daging Sapi 1 Kg, Ide Masakan Daging Kurban untuk Stok
• Menyantap Steak Saus Andaliman di Gandaria City,  Rempahnya Terasa
• 5 Tempat Makan Tendaan Enak di Jakarta Selatan, Ada Steak dan Bakmi

 

 

 

 

 

View this post on Instagram