优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

KOMPAS.com - Penggunaan gawai pada anak usia dini kerap dijadikan upaya praktis untuk menenangkan anak.

Namun ternyata, hal tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak.

Konselor Sekolah Cikal Surabaya, Tania Nurmalita, S.T., M.Si. menyoroti pola pengasuhan modern ini dan menilai adanya dampak-dampak negatif yang ditimbulkan apabila orangtua sering membebaskan penggunaan gawai pada anak tanpa memberi batasan waktu.

Dampak negatif penggunaan gawai pada anak usia dini

Dilansir dari keterangan resmi, Tania menjelaskan bahwa penggunaan gawai yang berlebihan berpotensi menurunkan kemampuan kognitif anak. Ketika anak sibuk dengan gawai, maka aktivitas motoriknya pun berkurang.

“Kemampuan anak mengolah kosa kata, mengolah informasi, dan kemampuan anak
mengelola stimulus yang didapatkan akan semakin berkurang. Gadget umumnya hanya memberikan exposure secara audio visual, sehingga kemampuan motorik anak kurang terlatih jika terlalu sering menggunakan gadget,” jelas Tania.

Lebih lanjut, Tania menilai paparan gawai berlebihan juga mengancam kemampuan komunikasi anak dalam keseharian. Anak dikhawatirkan akan mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara, karena terbiasa fokus dengan gawai.

“Gawai dapat membuat anak kebingungan berbicara yang akhirnya menyebabkan speech delay karena ada perbedaan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh ibu dan bahasa yang anak dengar dari gadget. Anak akan cenderung bingung mengekspresikan keinginannya dan lebih memilih diam kemudian menggunakan gesture untuk menunjukkan apa yang diinginkan.” paparnya.

Tak hanya komunikasi verbal, kurangnya interaksi anak dengan dunia luar akibat sibuk dengan gawai juga mengganggu kemampuan anak untuk memahami dan merespons emosi orang lain.

“Saat bermain gadget, anak akan jarang berinteraksi dengan manusia di dunia nyata. Mereka memvalidasi emosi berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Kondisi ini membuat anak sulit berempati terhadap situasi orang lain," terang Tania.

Menurut Tania, gawai sebagai solusi praktis untuk menenangkan anak juga menjadikan anak sulit untuk memahami konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan,sehingga anak cenderung kurang sabar dan menyukai hal instan.

“Selama menggunakan gadget, banyak sekali hal-hal instan yang ditawarkan. Hal ini akan membuat anak sulit memahami konsekuensi terkait tindakannya karena merasa bahwa kalau sudah reset ya sudah tidak terjadi apa-apa. Padahal di dunia nyata, apapun yang kita lakukan dapat membekas dan berimbas ke orang lain,” imbuhnya.

/edu/read/2024/11/20/202006571/benarkah-main-gawai-dapat-menurunkan-kemampuan-kognitif-anak-usia-dini

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke