Pada saat yang sama, kadar kolesterol LDL dan trigliserida (bentuk lain dari lemak dalam darah) turun seiring dengan meningkatnya kadar estrogen.
Para peneliti menemukan bahwa kadar kolesterol total, HDL, dan trigliserida mencapai titik terendah pada saat seseorang mengalami menstruasi.
Baca juga: 5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Apa Saja?
Hal ini diperkuat dengan sebuah tinjauan pada tahun 2017 yang mencatat bahwa estrogen memiliki peran protektif terhadap penyakit jantung sebelum menopause.
Dari sini, dapat diketahui bahwa kadar estrogen yang dimiliki perempuan usia produktif melindungi tubuhnya dari kolesterol yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Selanjutnya, kadar kolesterol perempuan cenderung meningkat pada saat mengalami menopause. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan.
Sebab, dalam penelitian pada tahun 2019, peneliti menemukan bahwa kadar estrogen total tidak menunjukkan korelasi apapun terhadap kadar kolesterol total.
Kadar kolesterol total yang dimiliki perempuan harus lebih rendah dari 200 mg/dL dengan kadar HDL lebih tinggi dan LDL yang rendah.
Kadar kolesterol HDL yang harus dimiliki seseorang adalah 60 mg/dL atau lebih untuk melindungi tubuh dari penyakit jantung.
Sementara itu, orang yang memiliki HDL lebih rendah dari 40 mg/dL memiliki faktor risiko utama penyakit jantung.
Selanjutnya, kadar LDL yang dimiliki seseorang haruslah rendah.
Tabel berikut ini menunjukkan arti tingkat kolesterol LDL bagi kesehatan seseorang.
The National Heart, Lung, and Blood Institute menyarankan jadwal pemeriksaan kolesterol berikut.
Baca juga: Penderita Kolesterol Tinggi Tidak Boleh Makan Apa? Berikut 7 Daftarnya
Karena berkaitan dengan penyakit jantung, kenaikan kadar kolesterol perlu diatasi. Untuk menurunkan kadar kolesterol pada perempuan, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti yang dilansir dari Family Doctor.