“Hari Kamis, anaknya bilang kalau dia mencium bau mayat dan itu yang lapor ke polisi duluan anaknya juga. Saya juga dengar dari situ, soalnya dia apa-apa enggak bilang sama RT,” imbuh Sripriyanty.
“Saya juga bingung katanya dia laporin ada mayat yang menunjukkan mayatnya di penampungan air itu anaknya yang lapor,” jelasnya.
Menurut kesaksian Sripriyanty, polisi langsung mendatangi rumah TSL setelah mendapat laporan ada penemuan mayat dalam toren, Kamis (6/3/2025).
Proses evakuasi berlangsung hingga Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
Sripriyanty menjelaskan, TSL yang ditemukan tewas adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja sebagai penjual es batu, sementara ES bekerja di bidang perpajakan.
Baca juga: Kompolnas soal Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi: Polisi Harus Belajar dari Kasus Afif
Setelah dikeluarkan dari toren, mayat TSL dan ES dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung menjelaskan, dua mayat tersebut dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk divisum.
“Jenazahnya dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar,” ujar Arfa dikutip dari , Sabtu (8/3/2025).
Hingga saat ini, polisi masih melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap dugaan kasus pembunuhan di Tambora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.