KOMPAS.com - Pakar penerbangan Malaysia, Kapten Datuk Nik Ahmad Huzlan Nik Hussain meyakini Malaysia Airlines MH370 akan ditemukan dalam pencarian kali ini.
Dia optimis dengan keahlian dan kemampuan canggih dari Ocean Infinity, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan Inggris, yang kini melakukan pencarian di Samudra Hindia selatan.
“Ocean Infinity telah menganalisis data dengan cermat, termasuk koordinat yang diasumsikan di mana MH370 mungkin berakhir di lautan," kata Datuk Nik, dikutip dari New Straits Times, Kamis (27/2/2025).
"Hal ini secara signifikan telah mengurangi area pencarian menjadi 15.000 kilometer persegi dibandingkan dengan 120.000 kilometer persegi sebelumnya,” tambahnya.
Baca juga: Titik Lokasi Baru Pencarian MH370, Fokus di Busur Laut Seluas 15.000 Km di Samudra Hindia
Dia menyatakan keyakinannya terhadap misi tersebut dan mengatakan bahwa Ocean Infinity tidak akan berkomitmen untuk melakukan investasi awal sekurang-kurangnya 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 165 miliar tanpa keyakinan kuat akan hasil yang sukses.
"Saya tetap berharap bahwa pesawat tersebut akan ditemukan, membawa penutupan pada misteri yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dan bagi keluarga mereka yang berada di dalamnya,” katanya.
Sebagai informasi, Malaysia Airlines MH370 menghilang dari radar tak lama setelah lepas landas dari bandara Kuala Lumpur menuju Beijing, China pada Maret 2014.
Meski telah dilakukan pencarian sejak 2014, pesawat yang membawa 12 kru dan 227 penumpang di dalamnya ini tak pernah ditemukan dan alasan hilangnya pun tidak diketahui.
Baca juga: Titik Lokasi Baru Pencarian MH370, Fokus di Busur Laut Seluas 15.000 Km di Samudra Hindia
Seorang profesor oseanografi di Universiti Malaysia Terengganu (UMT), Mohd Fadzil Akhir mengatakan, keputusan untuk fokus pada area pencarian yang lebih kecil didorong oleh data baru yang diperoleh melalui penelitian oseanografi, hidrofon, biologi kelautan, dan radioakustik.
“Hidrofon, yang mempelajari suara di bawah air, telah memainkan peran penting. Suara merambat sangat jauh di dalam air, dan pelampung ilmiah telah mendeteksi sinyal yang sekarang sedang dianalisis untuk mengungkap petunjuk baru,” katanya.
Data itu meyakinkan Ocean Infinity untuk melanjutkan pencarian pesawat Boeing 777 yang hilang 11 tahun yang lalu, di bawah perjanjian baru dengan pemerintah Malaysia.
Selain itu, penggunaan teknologi pencarian yang lebih cepat dan lebih canggih oleh perusahaan ini juga semakin memperkuat kemungkinan keberhasilan pencarian.
“Sistem pemetaan terbaru akan memungkinkan pencarian diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan misi sebelumnya, sehingga meningkatkan efisiensi operasional,” kata Mohd Fadzil.
Pencarian baru ini dilakukan setelah keputusan kabinet pada Desember 2025 untuk menyetujui proposal Ocean Infinity.
Operasi ini dilakukan dengan sistem “jika tidak ditemukan, tidak akan ada biaya”, yang berarti Malaysia hanya akan membayar jika pesawat ditemukan, dikutip dari NPR, Rabu (26/2/2025).
Jika Malaysia Airlines MH370 berhasil ditemukan, pemerintah akan membayar 70 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,1, triliun (kurs saat ini Rp 16.580) kepada Ocean Infinity.
Saat ini, kapal milik Ocean Infinity, Armada 7806 berada sekitar 1.500 kilometer di lepas pantai Perth, Australia.
Kapal ini akan fokus pada empat “titik panas” yang diidentifikasi oleh para peneliti sebagai lokasi potensial puing-puing pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang itu.
Misi pencarian terbaru ini telah menghidupkan kembali harapan untuk akhirnya memecahkan salah satu misteri penerbangan terbesar dalam sejarah.
Baca juga: Pencarian MH370 Segera Dimulai, Berfokus di Samudra Hindia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.