优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Profil Kurator Suwarno Wisetrotomo dan Alasannya Mundur dari Pameran Yos Suprapto

优游国际.com - 22/12/2024, 15:02 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Untuk tugas struktural, Suwarno tercatat menjadi Wakil Ketua Dewan Kebudayaan DIY dan anggota Dewan Kurator Galeri Nasional Indonesia.

Kiprah Suwarno dalam dunia seni, terutama seni rupa telah membawanya berkesempatan mendapat beberapa penghargaan. Itu termasuk Life Time Achievement Award (LTAA) 2024 dari Nandur Srawung, Taman Budaya Yogyakarta, dan Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta pada 15 Agustus lalu.

Baca juga: Penjelasan Galeri Nasional dan Kurator soal Penundaan Pameran Tunggal Yos Suprapto

Alasan mundur dari pameran Yos Suprapto

Seniman Yos Suprapto saat konferensi pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024). Seniman Yos Suprapto saat konferensi pers di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).
Suwarno Wisetrotomo menjelaskan keputusannya tidak menerima lukisan Yos Suprapto dalam proses kurasi dan mundur dari pameran tersebut.

Menurut Suwarno, dia mengusulkan tema “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” untuk pameran tunggal Yos Suprapto.

"Yos Suprapto telah menghasilkan instalasi tanah dan sejumlah lukisan yang berasal dari riset yang memadai dan relevan untuk tema yang disepakati ini," ujar dia dalam rilis resmi yang diterima 优游国际.com, Jumat (20/12/2024).

Dalam pameran itu, dia menyoroti dua karya Yos Suprapto berjudul "Konoha I" dan Konoha II" yang menggambarkan opini seniman tentang praktik kekuasaan.

Lukisan "Konoha I" menggambarkan sosok "raja bermahkota Jawa" yang menginjak orang-orang dengan kawalan pasukan bersenjata.

Sementara "Konoha II" menggambarkan banyak orang yang menjilat pantat dan memohon ke sosok "raja bermahkota Jawa" di tengah protesan orang-orang lainnya.

Suwarno menyampaikan kepada Yos kalau dia menilai dua lukisan tersebut tidak sejalan dengan tema kuratorial pameran.

Dia meyakini keberadaan karya itu berpotensi merusak fokus seniman terhadap pesan yang dianggap sangat kuat dan bagus dari tema pameran tersebut.

"Menurut pendapat saya, dua karya tersebut ‘terdengar’ seperti makian semata, terlalu vulgar sehingga kehilangan metafora yang merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektifnya," jelas Suwarno.

"Saya tidak menyetujui dua karya tersebut untuk dipajang dalam pameran ini," tambahnya.

Perbedaan pendapat soal lukisan yang akan dipajang di pameran terjadi selama proses kurasi dimulai sejak Oktober 2024 hingga hari H pembukaan pameran pada Kamis (19/12/2024).

Walau demikian, Suwarno menyebut, Yos tetap ingin memamerkan dua karya tersebut.

"Karena tidak ada kesepahaman yang berhasil dicapai, saya menyampaikan kepada seniman, disaksikan rekan-rekan Galeri Nasional Indonesia, meski saya menghargai pendirian seniman, namun saya tetap memutuskan mundur sebagai kurator pameran," jelas Suwarno.

Dia pun mengundurkan diri dari pameran itu ke Yos Suprapto pada Senin (16/12/2024).

Menurut Suwarno, pengunduran dirinya sebagai kurator pameran tidak untuk menghentikan pameran Yos Suprapto.

Dia meyakini, seorang kurator bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara tema yang disepakati dengan materi pameran.

"Bagi saya, sebagai seorang kurator, pendapat saya penting untuk dipertimbangkan oleh seniman," ungkap Suwarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau