KOMPAS.com - HPV atau human papillomavirus adalah infeksi menular seksual yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir semua orang yang aktif secara seksual akan tertular HPV pada suatu saat dalam hidupnya, dan biasanya tanpa gejala.
HPV biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, beberapa infeksi lainnya dapat menyebabkan berkembangnya sel-sel abnormal, yang kemudian menjadi kanker pada sebagian orang.
Kanker akibat HPV dapat dicegah dengan vaksin. Hanya saja, vaksin HPV tidak mengobati infeksi HPV atau penyakit yang disebabkannya, melainkan untuk mencegah perkembangan kanker.
Baca juga: Tak Cuma Ancam Wanita, HPV Juga Bisa Sebabkan Sperma Mati dan Mandul
Dilansir dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), HPV biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun pada kebanyakan orang yang mengidapnya.
Tipe HPV yang terkait dengan kanker, termasuk kanker serviks, disebut sebagai jenis HPV risiko tinggi. Beberapa kanker yang terkait dengan HPV risiko tinggi meliputi:
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Risiko Terkena Kanker Serviks
Anda dapat menderita HPV selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan masalah. Banyak jenis HPV menyerang mulut, tenggorokan, atau area genital, dan mudah dideteksi.
Terkadang virus ini dapat menyebabkan (genital warts), yakni pertumbuhan atau benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit di sekitar vagina, penis, atau anus.
Anda bisa tertular HPV melalui hubungan seks vagina, anal, atau oral dengan seseorang yang mengidap virus tersebut.
Dikutip dari Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), meski tidak melakukan hubungan seks penetrasi, Anda masih bisa tertular HPV dari berbagi mainan seks.
Namun, HPV paling sering menyebar selama hubungan seks vagina atau anal. Penyakit ini juga menyebar melalui sentuhan kulit ke kulit saat berhubungan seks.
Baca juga: Penyebab Utama Kanker Serviks, Siapa yang Paling Berisiko Terkena?
Seseorang dengan HPV dapat menularkan infeksinya kepada orang lain meskipun mereka tidak menunjukkan tanda atau gejala.
Jika Anda aktif secara seksual, bisa tertular HPV, meskipun Anda hanya berhubungan seks dengan satu orang.
Anda juga dapat mengalami gejala bertahun-tahun setelah berhubungan seks dengan seseorang yang mengidap infeksi tersebut.
Hal ini membuat penyakit ini sulit untuk dideteksi kapan seseorang pertama kali mendapatkannya.
Baca juga: Ada Tes HPV DNA secara Mandiri, Bisakah untuk Deteksi Kanker Serviks?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.