KOMPAS.com - Miftah Maulana Habiburrahman mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pengumuman mundur ini dia sampaikan dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.
"Keputusan ini saya ambil atas cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ujarnya, dikutip dari , Jumat.
Sebelum mengundurkan diri, Miftah sempat menjadi sorotan akibat sikapnya yang dianggap mengolok seorang pedagang es teh ketika sedang berceramah.
Lantas, siapakah Miftah Maulana?
Baca juga: Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Presiden, Buntut Hina Penjual Es Teh
Miftah Maulana merupakan seorang pendakwah dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji yang terletak di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dilansir dari (22/10/2024), dia lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981 dari lingkungan keluarga yang kental dengan tradisi pesantren.
Miftah merupakan keturunan kesembilan dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.
Dia meraih gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Meski berasal dari keluarga pesantren dengan latar belakang agama yang kuat, Miftah menggunakan pendekatan dakwah yang lebih modern, santai, dan humoris.
Hal itulah yang membuatnya disukai oleh banyak kalangan, terutama generasi muda.
Baca juga: Kasus Miftah Hina Penjual Es Teh, Peneliti Politik BRIN: Pejabat Harus Tahu Etika Saat Bicara
Miftah memulai perjalanan dakwahnya sejak tahun 2000-an di kawasan Pasar Kembang atau Sarkem Yogyakarta, kompleks yang dipandang negatif karena terkait prostitusi.
Dilaporkan (9/6/20155), Miftah rutin memberikan ceramah di Sarkem setidaknya sebulan sekali, termasuk menjelang bulan puasa.
"Pengajian seperti ini setiap bulan sekali selalu digelar. Yang datang ya mbak-mbak (PSK) dan warga," kata Ketua RW 3 Sosrowijan, Sarjono.
Selain berceramah, Miftah juga mengajak warga serta para PSK yang hadir untuk saling berbagi cerita dalam pengajian tersebut.