KOMPAS.com - Memori jangka pendek (short term memory) adalah bagaimana otak manusia menyimpan sejumlah kecil informasi yang baru saja diserapnya.
Ia menyimpan sejumlah kecil informasi dalam pikiran dan membuatnya tersedia untuk waktu yang singkat, dan akrab disebut memori primer atau aktif.
Memiliki masalah atau gangguan pada memori jangka pendek berisiko membuat seseorang melupakan hal-hal yang baru saja didengar, dilihat, atau dilakukan.
Kondisi tersebut biasanya merupakan tanda khas dari bertambahnya usia, tetapi juga dapat menandakan kondisi tertentu.
Baca juga: Cara Mengatasi Masalah Lupa Password Instagram, Cepat dan Mudah
Ada banyak faktor dan kondisi yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan jangka pendek seseorang.
Dilansir dari laman 优游国际.com (3/8/2023), berikut beberapa kondisi umum yang terkait dengan kehilangan memori jangka pendek:
Baca juga: Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli
Beberapa kondisi lain yang kurang umum dapat menyebabkan hilangnya memori jangka pendek, termasuk hipotiroidisme dan hipertiroidisme, hematom subdural, vaskulitis serebral, serta tidak mendapatkan cukup asam folat, vitamin B12, atau tiamin.
Dikutip dari 优游国际.com (1/8/2023), berikut beberapa ciri atau gejala umum gangguan memori jangka pendek:
Faktor risiko utama seseorang kehilangan memori jangka pendek biasanya berasal dari kondisi yang mendasarinya, bukan dari hilangnya ingatan itu sendiri.
Baca juga: Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Mudah Kehilangan Ingatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.