KOMPAS.com - Populer kanal Tren sepanjang Jumat (27/9/2024) hingga Sabtu (28/9/2024) pagi adalah kronologi dan penyebab meledaknya pipa septic tank di China.
Akibat meledaknya pipa, limbah tinja mengenai pengguna jalan yang tengah melintas.
Selain itu, yang menjadi populer Tren lainnya adalah tanda tubuh kebanyakan gula dan rekomendasi jumlah langkah jalan kaki per hari.
Berikut selengkapnya:
Sebuah pipa pembuangan saluran tinja atau septic tank meledak di Kota Nanning, Guangxi, China pada Selasa (24/9/2024) sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Insiden itu berada di sebuah proyek pembangunan jalan. Sementara di area jalan tepat di samping pipa, terlihat banyak pengendara yang sedang melintas.
Ledakan yang ada menyebabkan semburan limbah tinja yang cukup besar dengan tinggi mencapai lebih dari 10 meter ke udara dan membuat pengguna jalan tertutupi oleh tinja.
Meski tak ada korban jiwa, ledakan dahsyat itu menyebabkan eskavator penggali tanah di dekat pipa jadi terbalik.
Ini selengkapnya:
Pipa "Septic Tank" di China Meledak, Tinja Menyembur ke Udara dan Menghujani Pengguna Jalan
Gula dibutuhkan oleh tubuh. Tapi jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi gula, maka akan menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.
Kondisi tersebut bisa memicu gangguan kesehatan kronis, yaitu diabetes.
Oleh sebab itu, setiap orang hendaknya mengenali gejala jika tubuh sudah kebanyakan konsumsi zat gula, untuk menurunkan risiko terkena diabetes.
Lantas, apa saja gejala tubuh terlalu banyak makan gula?
Apa Saja Tanda Tubuh Kelebihan Gula? Ini 7 Daftarnya
Jalan kaki 10.000 langkah per hari kerap direkomendasikan untuk mencapai kebugaran dan kesehatan tubuh.
Tapi studi terkini memiliki pendapat lain. Sejumlah ahli berpendapat, jalan kaki 10.000 langkah per hari mungkin tidak jadi kewajiban jika ingin mendapat manfaat kesehatan dari jalan kaki secara teratur.
Penelitian menunjukkan, jalan kaki 7.000 hingga 8.000 langkah per hari sudah dapat memberikan manfaat optimal dari aktivitas tersebut.
Bukan 10.000 Langkah, Ini Rekomendasi Jalan Kaki Per Hari Menurut Ahli
Mereka disebut bagian dari Dewan Jenderal yang diisukan akan mengudeta Presiden Soekarno pada 5 Oktober.
Merespons kabar itu, para perwira militer yang loyal kepada Soekarno bergerak secara diam-diam mencegah kudeta.
Rencananya, para jenderal yang masuk dalam daftar akan "diculik" dan dibawa ke hadapan Presiden Soekarno. Namun, tak ada nama Soeharto dalam daftar itu, meski menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) atau Pangkostrad.
Menjabat sebagai Pangkostrad, Mengapa Soeharto Tak Ikut Diculik Saat Peristiwa G30S?
Meski terjadi pada tahun 1965, masih ada pertanyaaan di kalangan masyarakat mengenai siapa dalang di balik G30S.
Narasi yang beredar dan masih "terpelihara" hingga kini mengatakan dalang G30S adalah Partai Komunis Indonesia (PKI).
Meski begitu, beberapa sejarawan mengeluarkan teori masing-masing mengenai siapa dalam di balik peristiwa G30S.
Berikut teori-teori tersebut:
7 Teori soal Pihak yang Jadi Dalang G30S, Ada Soeharto dan CIA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.