KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan M 5,0 mengguncang Samudera Hindia bagian selatan Bali-Nusa Tenggara, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Episenter gempa terletak pada koordinat 10,27 derajat lintang selatan dan 116,42 derajat bujur timur.
Lokasi tersebut berada tepat di laut pada jarak 175 kilometer arah tenggara Lombok Tengah, NTB pada kedalaman 48 kilometer.
“Gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,0,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya, Rabu (21/8/2024).
Baca juga: Indonesia Berpotensi Alami Gempa Megathrust M 8,9, Apa Penyebab dan Dampaknya?
Daryono menjelaskan, gempa yang mengguncang Lombok malam ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Ia menjelaskan, gempa tersebut dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Mataram, dan Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI.
Skala tersebut menunjukkan getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah dan getaran terasa seperti truk berlalu.
Daerah lain yang ikut merasakan getaran gempa adalah Denpasar, Klungkung, Karangasem dan Badung dengan skala intensitas II MMI.
“(Skala intensitas II MMI) getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” jelas Daryono.
Ia menegaskan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Lombok tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 19.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan atau aftershock.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa Megathrust Indonesia Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8,9
Terkait gempa yang mengguncang Lombok pada Rabu malam, Daryono meminta masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran.
Ia juga menyarankan masyarakat setempat untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tambahnya.
Masyarakat dapat memantau informasi resmi mengenai gempa dari BMKG melalui Instagram dan X @infoBMKG, laman bmkg.go.id, inatews.bmkg.go.id, maupun .
Baca juga: Peneliti BRIN Ungkap Gempa Megathrust Selat Sunda Bisa Picu Tsunami hingga Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.