KOMPAS.com - Bentrokan antar organisasi masyarakat (ormas) terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (20/9/2023) malam.
Awalnya, bentrokan terjadi di Setu, Kabupaten Bekasi dan sempat berhenti. Namun ternyata peristiwa tersebut berlanjut ke Kota Bekasi, tepatnya di Dukuh Zamrud, Mustikajaya.
Berikut 5 fakta mengenai bentrokan ormas di Bekasi:
Kapolres Metro bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan, bentrokan terjadi karena persoalan cicilan kendaraan.
Kejadian bermula ketika ada pihak leasing ingin menarik kendaraan mobil Innova di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi karena pemegang kendaraan menunggak cicilannya.
“Awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil ormas (ormas A dan B),” ungkap Twedi dikutip dari , Kamis (21/9/2023).
"Kemudian ternyata satu dari pihak leasing ini merupakan teman dari anggota ormas lainnya (ormas C)," imbuhnya.
Baca juga: Viral Video Diduga Ormas Tenteng Senjata, Ini Penjelasan Kokam
Mediasi pun dilakukan di Polsek Setu, namun pemegang mobil Innova tetap tidak terima jika kendaraannya diambil.
“Setelah di luar Polsek, ada kejadian dari pihak ormas (A) mendatangi pihak debt collector,” jelasnya.
Situasi memanas dan terjadi bentrokan pada pukul 17.30 WIB. Namun, bentrokan itu sempat terjadi.
“Sampai pukul 18.00 WIB, pihak-pihak ormas membubarkan diri,” terangnya.
Tak berselang lama, bentrokan kembali pecah dan berlanjut di Kota Bekasi.
Baca juga: Menyoal FPI yang Tak Terdaftar di Kemendagri, Bagaimana Prosedur Pendaftaran Ormas?
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani mengatakan, ada satu pemuda yang dinyatakan tewas akibat bentrokan tersebut.
“Satu orang atas nama A, kelahiran (tahun) 1993,” kata Dani dilansir dari , Kamis (21/9/2023).
Ia menyatakan, korban sudah dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk menjalani proses autopsi.