KOMPAS.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani sempat mengungkap sosok berinisial T yang diklaim aktor di balik bisnis judi online di Indonesia.
Semula, saat menyampaikan sambutan dalam acara BP2MI yang digelar di Sumatera Utara pada Selasa (23/7/20224), Benny menyebutkan satu inisial nama yang menjadi dalang judi online.
"Saya cukup menyebut inisialnya T aja paling depan, yang (inisial huruf) kedua ini saya enggak perlu sebut, dan Ini saya sebut di depan presiden," katanya, dikutip dari 优游国际.com, Jumat (26/7/2024).
Namun, Benny mengklarifikasi ucapannya usai dimintai keterangan oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri) pada Senin (29/7/2024).
Bukan spesifik perjudian online, menurut dia, sosok T berkaitan dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Pernyataan awal Benny soal sosok T
Sebelum diperiksa Bareskrim Polri, Benny mengatakan, sosok T yang diduga menjadi dalang di balik bisnis judi online di Indonesia bukanlah orang sembarangan.
Sebab, menurut Benny, selama ini sosoknya sulit disentuh oleh hukum.
"Orang ini adalah orang yang selama Republik Indonesia ini berdiri, mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum. Mohon maaf dengan segala hormat," ujar Benny.
Selain itu, T juga sempat membuat heboh rapat internal terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, ketika Benny mengungkap nama lengkapnya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta tokoh lain.
"Boleh ditanya ke Pak Menko Polhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) Mahfud MD saat itu. Presiden kaget, Pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu," tambah dia.
Benny mendapati sosok inisial T usai menelusuri kasus penempatan pekerja migran Indonesia secara ilegal di Kamboja.
Menurutnya, rata-rata para pekerja yang ditempatkan di Kamboja merupakan anak muda lulusan sekolah menengah atas (SMA), sarjana, hingga magister.
Benny pun menyebutkan, para anak muda tersebut merupakan pekerja judi online. Dia juga telah melaporkannya di hadapan presiden, panglima TNI, dan Kapolri untuk menangkapnya.
"Sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor di balik scamming online. Kami cukup menyebut inisialnya T aja paling depan," paparnya.
Benny sebut sosok T berkaitan TPPO
Namun, usai lebih dari lima jam dicecar 22 pertanyaan oleh Bareskrim Polri, Benny mengaku semua hal yang diketahui terkait sosok T sudah disampaikan ke penyidik.
Oleh karena itu, politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu enggan mengungkapkan identitas sosok T ke publik.
"Pokoknya begini, T itu siapa, apakah dia benar pengendali atau tidak, saya sudah tuangkan dalam berita acara yang tadi saya tanda tangani dalam pemberian klarifikasi ke teman-teman penyidik,” ujar Benny, dilansir dari 优游国际.com, Selasa (30/7/2024).
Tidak hanya itu, Benny mengungkapkan, ada kekeliruan berkenaan dengan pemberitaan mengenai pernyataannya soal sosok T.
Benny menyebut, dalam rapat internal di Istana Negara bersama Presiden Jokowi saat itu, dirinya tengah membahas tindak pidana perdagangan orang (TPPO), bukan spesifik judi online.
"Misleading-nya misalnya ya seolah-olah fokus BP2MI itu fokus judi online, padahal pidato saya dan juga yang disampaikan dalam pertemuan internal atau rapat terbatas di istana itu tentang pencegahan tindak pidana perdagangan orang," kata Benny.
Benny mengaku, saat itu dia menjelaskan pekerja TPPO yang diberangkatkan ke Kamboja secara ilegal serta dipekerjakan dalam bisnis judi online dan penipuan online.
"Jadi ketika masuk ke masalah Kamboja ada hubungannya dengan di mana pekerja kita yang diberangkatkan secara ilegal itu dipekerjakan di bisnis judi online dan scamming online,” tambah Benny.
Selain itu, dia mengaku rapat terbatas internal tidak hanya menyampaikan soal inisial T. Namun, ada inisial lain terkait perkara TPPO.
"Sesungguhnya saat saya menyampaikan dalam rapat internal di Istana karena temanya adalah tema tentang TPPO itu tidak hanya inisial T yang saya sampaikan tapi juga ada inisial-inisial lain," tuturnya.
Beda pernyataan Benny dan Bareskrim Polri
Terpisah, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Djuhandani Raharjo Puro mengungkapkan, jawaban Benny soal sosok T dalam pemeriksaan klarifikasi masih belum jelas.
Berlawanan dengan Benny, Djuhandhani menyebut, semua hal terkait sosok T belum diungkap sepenuhnya kepada penyidik.
"Iya, belum (soal materi pertanyaan). Sudah kita tanyakan tapi belum menjawab secara jelas siapa (sosok T),” kata Djuhandhani.
Dia menambahkan, pihaknya baru mengajukan pertanyaan seputar kondisi kesehatan hingga tugas dan kegiatan Benny selaku Kepala BP2MI.
Salah satunya, kegiatan Benny saat mengikuti rapat terbatas internal di Istana Negara bersama Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat lainnya.
"Kemudian kita sudah melangkah tentang berita-berita di medsos (media sosial) yang beredar, statement (pernyataan) dia. Setelah itu (Benny) minta untuk ditunda pemeriksaan lebih lanjut," paparnya.
Atas permintaan Benny, Bareskrim pun menunda pemeriksaan dan akan kembali memanggilnya untuk klarifikasi lanjutan pada Kamis (1/8/2024).
"Yang bersangkutan minta tanggal 5 (Agustus) untuk diperiksa kembali, namun kita kan juga kepengin segera menjawab apa yang diharapkan masyarakat, kita akan mengundang kembali besok tanggal 1 (Agustus)," tandasnya.
(Sumber: 优游国际.com/Chella Defa Anjelina, Rahel Narda Chaterine | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Ihsanuddin)
/tren/read/2024/07/31/191500665/beda-pernyataan-benny-rhamdani-sebelum-dan-sesudah-dipanggil-bareskrim-soal