优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Peristiwa Nakba 1948, Pengusiran Warga Palestina oleh Israel

优游国际.com - 29/08/2024, 23:30 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber ,

KOMPAS.com - Dalam bahasa Arab, kata "nakba" berarti bencana atau malapetaka.

Peristiwa Nakba merujuk pada pengusiran massal warga Palestina pada tahun 1948, selama pembentukan negara Israel.

Selama Nakba 1948, pasukan Zionis mengusir sedikitnya 750.000 warga Palestina dari rumah dan tanah mereka, serta merebut 78 persen wilayah Palestina yang bersejarah.

Setiap tahun, warga Palestina di seluruh dunia memperingati Nakba pada tanggal 15 Mei, yang merujuk pada peristiwa pembersihan etnis Palestina pada 1948 silam.

Bagi warga Palestina, Nakba bukanlah peristiwa sejarah, melainkan serangkaian tragedi perampasan hak warga Palestina yang terus berlanjut dan tidak pernah berhenti sampai sekarang.

Seperti diketahui, konflik antara Palestina dan Israel masih memanas hingga kini, yang tidak hanya mengakibatkan pengusiran warga Palestina, tetapi juga jatuhnya banyak korban jiwa.

Baca juga: Zionisme: Pengertian, Tujuan, dan Sejarahnya

Penyebab Peristiwa Nakba

Selama berabad-abad wilayah Palestina telah dihuni oleh mayoritas penduduk Arab, meliputi Muslim Arab, Kristen, dan komunitas Yahudi. 

Pada akhir abad ke-19, terjadi peningkatan migrasi yang signifikan oleh orang Yahudi Eropa ke Palestina.

Peristiwa itu didorong oleh anti-Semitisme (kebencian terhadap orang Yahudi) di Eropa, dan lahirnya Zionisme yang bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina.

Palestina adalah tanah air yang secara historis, menurut orang-orang Yahudi, dijanjikan untuk mereka.

Seiring menguatnya perjuangan para tokoh Zionis untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina, gelombang migrasi orang Yahudi Eropa ke Palestina semakin meningkat, terutama setelah keluarnya Deklarasi Balfour pada 1917.

Deklarasi Balfour adalah pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour akan dukungan pemerintah Inggris untuk pendirian rumah nasional bagi orang Yahudi di Palestina.

Pada intinya, Inggris berjanji untuk memberikan orang-orang Yahudi sebuah wilayah dan negara yang sebenarnya bukan milik mereka.

Baca juga: Theodor Herzl, Bapak Zionisme Modern

Dukungan yang diberikan Inggris kepada para Zionis diharapkan dapat memperkuat dukungan petinggi Yahudi di Amerika dan Rusia, karena jumlah mereka yang banyak.

Dengan kata lain, dukungan umat Yahudi diharapkan dapat membantu Sekutu memenangkan Perang Dunia I (1914-1918).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau