INDONESIA merayakan kemerdekaan setiap 17 Agustus. Tahun ini adalah ulang tahun ke-79 kemerdekaan RI.
Di balik kemerdekaan pasti ada perjuangan yang panjang melawan penjajahan untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Menurut Hans Kelsen dalam Teori Umum Hukum dan Negara (General Theory of Law and State), selain menjaga keutuhan wilayahnya, negara juga harus memiliki kemampuan sebagai wilayah substansial kekuatan hukum negara, yang mencakup pengakuan internasional.
Kedaulatan sebuah negara, baik hukum nasional maupun teritorialnya, harus diakui secara internasional.
Mesir telah dicatat dalam sejarah sebagai negara yang mendukung perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia dan menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia sejak proklamasi Bung Karno.
Ada empat pilar penting yang mendasari hubungan antara Mesir dan Indonesia. Pertama, seperti yang disebutkan sebelumnya, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Mesir dan Indonesia adalah negara yang menentang keras penjajahan dengan segala bentuknya dan lantang memperjuangkan kemerdekaan negara-negara Asia dan Afrika.
Presiden Soekarno dan Presiden Gamal Abdel Nasser adalah dua sahabat dekat yang memiliki pandangan sama tentang kedaulatan negara dan bangsa.
Kedua, sejak tahun 1850 atau sebelumnya, pelajar dan mahasiswa dari nusantara telah mengunjungi Mesir, terutama Al Azhar, untuk menuntut ilmu.
Jejak tersebut masih ada hingga sekarang di Masjid Al Azhar dengan sebutan Ruwaq Jawi (ruang belajar mahasiswa dari Nusantara yang waktu itu dikenal Jawa).
Al Azhar telah mencetak banyak ulama besar dan tokoh nasional Indonesia. Al Azhar juga telah memberikan pemahaman Islam moderat (washatiyah) yang rahmatan lil alamin (menjadi rahmat bagi semua ciptaan-Nya). Sekitar 15.000 pelajar dan mahasiswa saat ini sedang menimba ilmu di Al Azhar.
Ketiga, Mesir dipandang sebagai salah satu pusat perdagangan bagi negara-negara di benua Afrika dan merupakan salah satu mitra perdagangan utama Indonesia.
Perdagangan bilateral kedua negara berfokus pada berbagai produk, termasuk rempah-rempah, kopi, kurma, dan minyak sawit.
Penandatanganan MoU Joint Trade Committee pada Mei 2023, menambah kokohnya perdagangan kedua negara.
Keempat, banyak pelancong dan peziarah Nusantara memilih Mesir sebagai tempat wisata favorit mereka.