Mayat-mayat korban kemudian dibuang ke sungai besar yang dikenal sebagai Kali Angke.
Nama Angke berasal dari Bahasa Hokkien, di mana ang berarti merah dan khe berarti sungai.
Hal ini karena sungai yang tadinya bening berubah menjadi merah dibanjiri darah korban pembantaian dalam Geger Pecinan.
Baca juga:
Tragedi Geger Pacinan tidak hanya mengakibatkan ribuan kematian tragis, tetapi juga meninggalkan bekas mendalam dalam sejarah Indonesia.
Peristiwa ini menggambarkan penderitaan dan kekejaman yang dialami oleh etnis China di bawah kolonialisme Belanda.
Selain itu, Geger Pecinan juga menjadi peringatan tentang bahaya eskalasi kekerasan dan ketidakadilan dalam konteks sosial dan politik.
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.