KOMPAS.com - Geger Pacinan atau Geger Pecinan adalah sebuah tragedi memilukan yang terjadi di Batavia pada 1740.
Geger Pecinan mengakibatkan lebih dari 10.000 orang etnis China tewas.
Tragedi ini melibatkan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), perusahaan dagang Hindia Belanda saat itu.
Berikut ini sejarah Geger Pecinan 1740.
Baca juga: Geger Pacinan Batavia: Penyebab, Tokoh, dan Dampaknya
Tragedi Geger Pacinan berakar dari kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil pada abad ke-17.
Kondisi tersebut berdampak pada VOC dan kehidupan etnis China di Batavia.
Pada masa itu, etnis Tionghoa memiliki peran penting dalam perdagangan dan ekonomi.
Namun, pada titik ini, VOC mulai mengeksploitasi masyarakat etnis China dengan pungutan pajak berlebihan dan perlakuan yang merugikan.
Krisis ekonomi yang semakin memburuk menjadikan etnis China sebagai sasaran pemerasan oleh VOC.
Baca juga: Latar Belakang Peristiwa Geger Pacinan
Pada Juli 1740, VOC melancarkan razia untuk menangkap orang-orang China yang diduga mengancam keamanan publik.
Pada 7 Oktober 1740, etnis Tionghoa memberikan perlawanan dengan menyerang pos-pos VOC, mengakibatkan kematian 16 serdadu Belanda.
Pada 9 Oktober 1740, VOC membalas dengan menangkap banyak orang China di Batavia.
Baca juga: 5 Tanda Rematik yang Dirasakan di Pagi Hari, Apa Saja?
Rumah-rumah masyarakat etnis China digeledah, harta benda dirampas, dan banyak di antara mereka menghadapi perlakuan kasar.
Puncak dari tragedi ini terjadi pada 10 Oktober 1740. Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier mengeluarkan perintah untuk membantai orang-orang etnis China yang tersisa di Batavia.
Pembantaian dalam Geger Pecinan ini berlangsung di lapangan depan Museum Fatahillah.
Baca juga: 23 Tanda Kanker yang Bisa Dilihat di Malam Hari, Apa Saja?