Maka dari itu, dilakukan strategi lain agar bisa mendapat informasi lebih dalam tentang rakyat Aceh dengan cara mengirimkan salah seorang Penasehat Urusan Pribumi asal Belanda bernama Snouck Hurgronje.
Hurgronje menyamar selama dua tahun untuk mengkaji seluk beluk kehidupan sekaligus semangat perjuangan rakyat Aceh.
Berdasarkan penelitiannya, Hurgronje menyamar menggunakan nama Abdul Gafar.
Dia pun mendapat informasi bahwa kekuatan utama Aceh terletak pada para ulama.
Seusai mendapat informasi tersebut, Belanda langsung menerapkan siasat baru, termasuk membentuk Korps Marchausse.
Korps Marchausse adalah pasukan yang terdiri dari rakyat pribumi yang berada di bawah pimpinan opsir-opsir Belanda.
Setelah berperang selama lebih dari 30 tahun, akhirnya Belanda berhasil mematahkan strategi perang gerilya dengan siasatnya tersebut.
Perang Aceh berakhir pada 1904, tetapi semangat juang rakyatnya masih terus berlanjut hingga masa pendudukan Jepang.
Referensi: