优游国际

KOMPAS.com - Jumat Agung adalah hari suci yang memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib—simbol pengorbanan, kasih, dan keselamatan. 

Banyak orang mencari ucapan Jumat Agung sebagai bentuk refleksi iman, pengingat spiritual, atau sekadar ingin membagikan pesan kasih kepada sesama.

Baca juga: Makna Perayaan Jumat Agung

Berikut beberapa inspirasi ucapan Jumat Agung 2025 yang penuh makna: 

1. Jumat Agung bukan akhir dari kisah Yesus—melainkan awal keselamatan bagi dunia.
2. Di balik salib ada kasih yang tak terbatas. Selamat Jumat Agung.
3. Semoga Jumat Agung ini membawa damai dalam hatimu dan terang dalam jalanmu.
4. Hari ini, kita tidak hanya mengenang kematian Kristus, tapi juga cinta-Nya yang menyelamatkan.
5. Jumat Agung mengajarkan bahwa pengorbanan adalah wajah dari cinta sejati.
6. Dalam kesunyian Jumat Agung, Tuhan berbicara melalui salib.
7. Kiranya kita semua dikuatkan oleh pengorbanan Kristus hari ini.
8. Selamat memperingati Jumat Agung. Mari meneladan kasih Yesus dalam hidup kita.
9. Salib adalah bukti cinta yang tak memerlukan kata.
10. Tuhan telah memberikan segalanya—apakah kita mau memberikan diri kita?
11. Tuhan, ajarilah aku untuk setia dalam penderitaan seperti Engkau di salib.
12. Semoga Jumat Agung ini menggerakkan hatimu untuk lebih mencinta, lebih melayani.
13. Dalam hening Jumat Agung, aku berdoa: semoga salib-Mu menguatkanku dalam jalan hidup.
14. Tuhan, mampukan aku untuk memikul salibku dengan pengharapan akan Paskah.
15. Kiranya keheningan salib menjadi suara yang menggetarkan hati kita.
16. Doa di Jumat Agung: Jadikan aku pembawa damai dan pengampunan, seperti Engkau ya Tuhan.
17. Wafat-Mu adalah kehidupan kami. Terima kasih, Yesus.
18. Dalam kegetiran salib, ada manisnya keselamatan.
19. Jumat Agung adalah waktu terbaik untuk berdiam dan mendengar suara kasih Tuhan.
20. Yesus, tuntun aku agar tak takut salib, sebab aku tahu Engkau telah mendahuluiku.
21. Salib bukan akhir—kebangkitan menanti. Selamat merenungkan Jumat Agung.
22. Dalam derita, ada rencana kasih. Dalam salib, ada harapan kekal.
23. Jumat Agung bukan duka semata, tapi awal sukacita Paskah.
24. Mari menatap salib dengan mata iman dan hati penuh harapan.
25. Tak ada kasih yang lebih besar daripada yang diberikan di Jumat Agung.
26. Kita tidak sendirian dalam penderitaan—Tuhan telah lebih dulu menanggungnya.
27. Jumat Agung: saat dunia terdiam, dan cinta berbicara paling lantang.
28. Cinta sejati tidak mencari kenyamanan—tapi pengorbanan.
29. Yesus memilih salib, agar kita memiliki kehidupan.
30. Mari jalani hidup dengan cinta yang sama seperti cinta-Nya di kayu salib.
31. Jumat Agung: cinta turun ke bumi dan mati demi kita.
32. Dalam salib, aku melihat harapan.
33. Selamat Jumat Agung. Cinta tidak pernah gagal.
34. Di Jumat Agung, kita merenung, mengampuni, dan mencinta.
35. Tuhan mati untuk kita—apakah kita hidup untuk-Nya?
36. Cinta sejati berakar di salib.
37. Jumat Agung vibes: hening, doa, pengampunan.
38. Tanpa salib, tak ada Paskah.
39. Wafat-Mu adalah harapanku.
40. Jumat Agung bukan tragedi, tapi kemenangan tersembunyi.
41. Semoga Jumat Agung ini membawa penguatan iman bagi kita sekeluarga.
42. Kiranya kita semua belajar untuk saling mengasihi seperti Kristus mengasihi.
43. Untukmu yang sedang menderita—ingatlah, Tuhan juga pernah terluka.
44. Jumat Agung mengingatkan kita: kasih adalah pelayanan dan pengorbanan.
45. Mari kita teladani cinta Kristus dalam relasi kita setiap hari.
46. Jumat Agung adalah pengingat bahwa keluarga kita dipersatukan dalam salib kasih.
47. Kiranya komunitas ini makin kuat dalam iman dan kasih Kristus.
48. Untuk sahabatku: semoga Jumat Agung memberkati hatimu dengan damai.
49. Dalam persekutuan salib, kita tidak berjalan sendiri.
50. Semoga Jumat Agung ini menjadi momen mempererat kasih dan pengampunan di antara kita.
51. Aku tidak layak, tapi Engkau mencintaiku sampai mati.
52. Jika Yesus memilih salib, maka aku pun bisa memilih setia.
53. Cinta yang mati di salib kini hidup dalam diriku.
54. Tuhan tidak menghindar dari penderitaan—maka aku pun akan menghadapinya bersama-Nya.
55. Jumat Agung ini, aku tidak hanya mengenang salib—aku memilih untuk memikulnya.

Baca juga: Mengapa Peringatan Kematian Yesus Dinamakan Jumat Agung?