Gugus karbonil (C=O) tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.
Gugus fungsi aldehida adalah R-CHO, sedangkan rumus umum aldehida adalah CnH2nO. Senyawa karbon aldehida memiliki sifat yang dapat membedakan dengan senyawa lain.
Selain itu, aldehida kegunaanya untuk kehidupan manusia ternyata cukup besar, tidak hanya pada bidang kesehatan, aldehida juga berguna sebagai bahan baku industri maupun sebagai bahan pengawet.
Apa saja sifat dan kegunaan aldehida? Berikut penjelasannya:
Sifat aldehida
Aldehida dapat larut dalam air karena bersifat polar. Akan tetapi, aldehida tidak mempunyai ikatan hidrogen. Aldehida mampu melarutkan senyawa polor maupun nonpolar.
Aldehida lebih reaktif daripada alkohol karena mempunyai gugus karbonil. Ikatan rangkap dua dengan oksigen pada gugus karbonil mudah putus dan membentuk ikatan tunggal.
Aldehida dapat mengalami reaksi adisi, oksidasi, dan polimerisasi. Dengan pejelasan sebagai berikut:
Adisi
Aldehida dapat mengalami reaksi adisi karena aldehida mempunyai ikatan rangkap antara karbon oksigen, C=O (gugus karbonil). Dengan sifat-sifat adisi, yaitu:
Adisi hidrogen berlangsung dengan katalis Pt atau Ni menghasilkan alkohol primer.
Adisi alkil magnesium halogenida menggunakan reagen grignard menghasilkan alkohol sekunder.
Adisi aldehida dengan natrium bisulfit menghasilkan senyawa padat dan sulit larut.
Adisi hidrogen sianida menghasilkan sianohidrai.
Oksidasi
Aldehid dapat dioksidasi dengan pereaksi fehling dan tollens membentuk asam karboksilat. Oksidasi sifat-sifatnya:
Pereaksi fehling terdiri atas fehling A dan B. Larutan fehling A merupakan larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan larutan kalium natrium tartrat dalam NaOH.
Oksidasi aldehida oleh pereaksi fehling menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).
Pereaksi tollens merupakan larutan AgNO3 dicampur dengan larutan amonia berlebih, sehingga dalam larutan mengandung ion Ag[NH3]2+.
Oksidasi aldehida dengan pereaksi tollens dalam larutan menghasilkan endapan perak yang menempel pada dinding tabung reaksi dan membentuk cermin. Endapan ini dikenal dengan cermin perak (Ag).
Pollimerisasi
Pollimerisasi memiliki sifat-sifat:
Pollimerisasi adisi terjadi antara dua atau lebih molekul aldehida sejenis. Pollimerisasi ini akan membentuk suatu senyawa baru yang susunan bagian-bagiannya sama dengan zat asalnya.
Apabila asetaldehida dipanaskan dalam suasana asam pekat akan terbentuk trimernya yang disebut peratanal dengan rantai lingkar.
3CH3CHO→(CH3CHO)3
Asetaldehida → peratanal
Polimerisasi kondensasi terjadi antara dua atau lebih molekul yang sejenis atau berbeda jenis. Polimerisasi ini akan membentuk sebuah molekul baru yang besar dengan melepaskan H2O atau NH3.
Kegunaan aldehida
Beberapa kegunaan aldehida, yaitu:
Formaldehida merupakan gas yang mudah terbakar, beracun, tidak berwarna, serta mempunyai bau yang menusuk hidung dan menyesakkan dada.
Dalam industri, pembuatannya dilakukan dengan cara oksidasi metanol. Formaldehida dikenal dengan nama formalin.
Senyawa ini digunakan sebagai desinfekta, insektisida, pengawet mayat, dan dimanfaatkan dalam industri plastik.
Senyawa asetaldehida berupa cairan yang mudah terbakar, tidak berwarna, dan berbau tajam. Asetaldehida merupakan bahan dasar pembuatan asam asetat dan butanol.
Selain itu, asetaldehida digunakan dalam pembuatan zat warna, plastik, dan karet sintetis.
Referensi:
/skola/read/2023/06/19/153000969/aldehida--sifat-dan-kegunaanya