优游国际

KOMPAS.com - Pria selama ini seringkali dianggap lebih mumpuni dalam hal menavigasi arah dibandingkan dengan wanita.

Tapi mengapa bisa demikian?

Baca juga: China Rilis Peta Geologi Bulan, Paling Detail di Dunia Sejauh Ini

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pemahaman pria yang lebih baik tentang arah karena disebabkan oleh beberapa hal.

Salah satu pendapat peneliti itu mungkin ada kaitannya dengan evolusi pada zaman prasejarah.

Kala itu, seperti dikutip dari New Scientist, Rabu (17/1/2024) pria biasanya menempuh jarak yang jauh untuk berburu, sementara wanita sering kali tinggal lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

Hal ini mungkin mengakibatkan tekanan seleksi pada pria untuk mengembangkan navigasi yang lebih baik.

Namun pertanyaannya adalah jika memang terjadi seleksi, gen-gen tersebut harusnya juga akan diturunkan kepada keturunan perempuan.

Sehingga teori alternatif lainnya menurut Justin Rhodes, peneliti dari University of Illionis Urbana-Champaign adalah budaya yang memainkan peran besar akan apa yang dialami oleh pria dan wanita.

Misalnya, anak laki-laki mungkin menerima lebih banyak dorongan untuk bermain di luar dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga dapat membantu mereka mengasah ketrampilan navigasinya.

Baca juga: Evolusi Tubuh Manusia, Ini Fungsi Bahu dan Siku di Masa Lalu

Peran budaya

Untuk menyelidiki gagasan tersebut, Rhodes bersama rekan-rekannya mengumpulkan data dari 21 spesies, termasuk manusia yang mencakup informasi tentang ketrampilan navigasi spasial mereka dan rata-rata seberapa jauh mereka melakukan perjanan dari tempat tinggal mereka.

Jika seleksi alam berperan dalam hal ini, Anda mungkin mengira bahwa jenis kelamin yang melakukan perjalanan jauh dari rumah memiliki ketrampilan navigasi yang lebih bagik, dan konsisten antar spesies.

Tapi sebaliknya, tim menemukan bahwa di antara semua jenis, jantan hanya sedikit lebih baik dalam menavigasi dibandingkan betina, meski pada beberapa spesies seperti udang karang berkarat (Faxonius rusticus) dan katak racun setan kecil (Oophaga sylvatica), betina memiliki wilayah jelajah yang lebih besar.

Temuan ini menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan navigasi antara pria dan wanita disebabkan oleh budaya.

Rhodes menambahkan pula, kemampuan navigasi ini juga bisa jadi merupakan efek samping dari variasi biologis antara jenis kelamin. Misalnya saja perbedaan hormonal yang dapat memengaruhi semua jenis sifat.

Penelitian ini pun menunjukkan dengan cara yang komprehensif bahwa perbedaan jenis kelamin dalam kemampuan spasial melalui budaya mungkin saja terjadi.

Baca juga: Evolusi Biologis Metkayina, Bajau, dan Ama

"Kemampuan spasial sama seperti semua kemampuan kognitif. Semakin sering Anda menggunakannya, maka semakin menguasainya," papar Antoine Coutrot dari French National Centre for Scientific Research.

Studi dipublikasikan di Royal Society Open Science.