KOMPAS.com - Disgrafia adalah gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan menulis, seperti tulisan tangan yang jelek, ejaan yang buruk, dan kesulitan memilih kata yang akan digunakan. Gangguan ini bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa.
Pada anak-anak, disgrafia biasanya merupakan tanda dari gangguan lainnya. Sementara pada orang dewasa, disgrafia bisa terjadi akibat kecelakaan, trauma, atau stroke.
Jika dibiarkan, disgrafia bisa menyebabkan seseorang mengalami hambatan belajar dan bekerja. Selain itu, pasien mungkin akan mengalami kecemasan dan rendah diri.
Disgrafia bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda tergantung usia seseorang terkena disgrafia. Sebagian pasien mungkin hanya merasakan tulisan tangan yang buruk, sebagian lagi hanya terganggu dalam pengejaan kata. Namun, bisa jadi ada pasien yang mengalami keduanya.
Secara umum, berikut adalah gejala disgrafia:
Baca juga:
Penting untuk mengetahui diagnosis dini disgrafia agar pasien bisa mendapatkan perawatan, dukungan, serta rancangan pembelajaran yang tepat untuk pasien. Terdapat beberapa cara untuk menjadi terapi disgrafia berdasarkan gejala yang dialami.
Disgrafia yang disertai gangguan lainnya, seperti attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), membutuhkan pengobatan khusus dengan obat-obatan untuk pasien ADHD.
Melalui terapi motorik, pasien akan mampu meningkatkan kemampuannya dalam menulis. Misalnya, bermain dengan tanah liat untuk melatih otot tangan, berlatih menghubungkan titik untuk menggambar bentuk sederhana atau huruf, atau meniru gambar huruf yang sudah ada.
Intensitas dan tingkat kesulitan latihan bisa ditingkatkan seiring dengan perbaikan motorik pasien. Contoh latihan yang lebih lanjut adalah meminta pasien menulis huruf atau kata yang disebutkan, atau menulis dari contoh yang diperlihatkan sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.