Waswas soal tumbuh kembang si kecil?
Sigap konsultasi ke dokter anak via 优游国际.com
KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat anak-anak tak lagi bermain di luar rumah bersama teman-temannya, melainkan bermain game online, bahkan hingga berjam-jam.
Kebiasaan anak bermain game online ini apakah akan memengaruhi tumbuh kembangnya?
Terkait hal itu, Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial RS Pondok Indah, dr. Catharine Mayung Sambo, Sp.A (K) mengatakan, bahwa pertimbangan mengenai apakah bermain game online itu akan menjadi baik atau buruk untuk anak, tergantung pada usia, jenis dan isi game, serta bagaimana, dan berapa lama game tersebut dimainkan.
Baca juga: Video Viral Ayah Marahi Kasir Indomaret, Ini Kriteria Kecanduan Game
“Perkembangan otak anak, terutama pada tahun-tahun awal kehidupan, mendapat jauh lebih banyak manfaat dari stimulasi yang bersifat pengalaman sehari-hari yang dialami atau dilakukan langsung,” ujar dr Catharine kepada 优游国际.com.
Menurutnya, dalam pengalaman tersebut anak mendapat berbagai input sensori secara simultan, serta mendapat kesempatan berekspresi dan berkomunikasi, terutama apabila didampingi orangtua, pengasuh, atau teman, dan saudara.
Sementara, ketika anak bermain game online, anak berkomunikasi dengan anak lain tapi di dalam ruang lingkup secara online.
“Ini membuat interaksi dengan lingkungan sekitar menjadi jauh berkurang dan anak cenderung pasif atau kurang beraktivitas fisik,” kata dr Catharine.
Lebih lanjut ia mengatakan, ketika anak bermain game terlalu lama, terlalu sering, maupun terlalu intens sehingga tampak tanda adiksi atau kecanduan, maka umumnya sudah timbul pula tanda gangguan.
“Baik gangguan dalam atensi atau kognisi, maupun juga dalam hal neurobiologi otak, serta fungsi sosial dan aktivitas kemandirian hidup sehari-hari anak. Ingat, masih ada dampak screen time terlalu banyak yang juga kurang baik untuk kesehatan mata anak,” jelasnya.
Baca juga: 5 Manfaat Bermain Video Game yang Terbukti secara Ilmiah