KOMPAS.com - Infeksi virus corona umumnya menyebabkan berbagai gejala, termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, hingga hilangnya kemampuan indera penciuman atau anosmia dan kemampuan perasa.
Dalam banyak kasus, hilangnya penciuman bersifat sementara dan pasien akan pulih beberapa pekan, pasca-infeksi Covid-19.
Kini, sekelompok peneliti dari Italia telah menemukan penyebab hilangnya penciuman atau anosmia pada pasien Covid-19. Mereka menemukan, bahwa hilangnya penciuman bertepatan dengan lonjakan interleukin 6 dalam darah.
Baca juga: Terapi Vitamin A Lewat Hidung Sedang Diuji Coba untuk Obati Anosmia
Seperti dilansir dari Times of India, Jumat (4/3/2022) interleukin 6 merupakan molekul sinyal peradangan.
Para peneliti menjelaskan, bahwa pengukuran kadar interleukin 6 yang bersirkulasi dalam darah mungkin diperlukan guna mengidentifikasi perkembangan penyakit pada pasien yang terinfeksi Covid-19.
Studi mereka juga menunjukkan bahwa gen ACE2 dan TMPRSS2 yang berkontribusi di dalam proses masuknya virus corona ke tubuh manusia, turut diekspresikan oleh sel-sel di epitel penciuman.
Epitel penciuman ini, menurut peneliti, bertanggung jawab untuk mendeteksi bau pada manusia, sehingga munculnya kedua gen tersebut membuat area tersebut rentan terhadap infeksi.
Para ahli memaparkan, hilangnya penciuman sementara orang yang terpapar corona, disebabkan hilangnya fungsi sel-sel di epitel penciuman usai infeksi virus.
Kendati tidak semua pasien Covid-19 akan mengalami ini, banyak dari mereka yang melaporkan hilangnya kemampuan indera penciuman dan perasa secara tiba-tiba.
Telah diketahui bahwa menghilangnya kemampuan mencium dan perasa sangat mengganggu kehidupan pasien, terlebih pada pola makan.
Akibatnya, mereka sulit untuk makan seperti normalnya. Selain itu, anosmia juga bisa membuat seseorang berisiko menghadapi situasi berbahaya. Misalnya, saat ada kebocoran gas atau asap, seseorang dengan kondisi tersebut akan sulit untuk mencium baunya.
Baca juga: Tak Hanya Indera Penciuman, Bagaimana Covid-19 Bisa Merusak Kelima Indera?