Dalam penggunaannya, obat sotrovimab hanya ditujukan untuk orang positif Covid-19 dengan gejala ringan atau sedang, dan yang berisiko gejalanya memburuk.
"Obat ini harus diberikan kepada yang mereka yang sudah pasti positif Covid-19, tapi bukan gejala berat. Sotrovimab diberikan untuk pasien gejala ringan hingga sedang yang memiliki risiko menjadi (bergejala) berat," terang Zullies.
Orang bergejala ringan atau sedang, adalah mereka yang terpapar Covid-19 dan menunjukkan gejala hingga 10 hari.
"Asal sudah muncul gejala dan positif Covid-19, itu bisa diberikan obat ini," sambung dia.
Baca juga: Peneliti Temukan Obat Antivirus Berbasis Tanaman Efektif Melawan Semua Varian Covid-19
Dia mengatakan, obat ini tidak efektif jika diberikan untuk penderita Covid-19 bergejala berat karena kerja obat ini melawan virus, sementara pada orang yang bergejala berat apalagi sudah menggunakan bantuan oksigen tidak disarankan.
"Obat ini tidak untuk mereka yang sudah menggunakan oksigen dan bergejala berat, karena enggak mempan dengan sotrovimab ini," ungkapnya.
"Bukan karena ada efek sampingnya, tapi ketika pasien Covid-19 sudah bergejala berat, kemungkinan besar sudah ada badai sitokin dan sebagainya. Padahal ini kerjanya untuk melawan virus. Kalau sudah gejala berat, jangan-jangan virusnya sudah banyak atau ada dampak seperti badai sitokin yang tidak bisa tercover dengan obat ini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.