KOMPAS.com – Thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal.
Thalasemia mengakibatkan penghancuran sel darah merah yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan anemia.
Thalasemia merupakan kelainan bawaan, artinya, setidaknya, salah satu dari orangtua adalah pembawa kelainan tersebut.
Terdapat dua bentuk thalasemia. Masing-masing bentuknya memiliki subtipe dan gejala yang berbeda.
Dilansir dari Healthline, thalasemia terjadi ketika terdapat kelainan atau mutasi pada salah satu gen yang terlibat dalam produksi hemoglobin.
Baca juga: Cara Mencegah hingga Pulihkan Hipoglikemia, Gula Darah Terlalu Rendah
Jika hanya salah satu dari orangtua yang menjadi pembawa thalasemia, sang anak mungkin mengalami thalasemia minor.
Thalasemia minor mungkin tidak menunjukkan gejala atau mengalami gejala ringan, namun ia bisa menjadi pembawa.
Sementara itu, jika kedua orangtua adalah pembawa thalasemia, anaknya memiliki risiko yang lebih besar untuk mewarisi bentuk penyakit yang lebih serius.
Pada beberapa orang, gejala thalasemia muncul saat lahir. Namun, ada pula yang mengalami gejalanya hingga beberapa tahun kemudian. Dilansir dari WebMD, gejala thalasemia mencakup:
Baca juga: Mengenal Hipoglikemia, Siapa Saja yang Berisiko Alami Kondisi Gula Darah Terlalu Rendah?
Terdapat tiga jenis thalasemia dan empat subtipe, yakni thalasemia beta yang meliputi subtipe mayor dan intermedia, thalasemia alfa yang mencakup subtipe hemoglobin H dan hidrops fetalis, dan thalasemia minor.
Baca juga: Fungsi Organ Peredaran Darah pada Burung
Thalasemia alfa berarti tubuh tidak membuat cukup rantai protein hemoglobin alfa untuk memproduksi hemoglobin, sedangkan thalasemia beta berarti tidak membuat cukup beta.
Semua jenis thalasemia dan subtipenya tersebut bervariasi dalam gejala maupun tingkat keparahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.