优游国际

KOMPAS.com - Temuan struktur kayu misterius di Italia yang sempat menjadi tanda tanya bagi para ahli akhirnya mulai terpecahkan.

Struktur kayu berusia 3.000 tahun itu, menurut sebuah penelitian baru merupakan sebuah kolam yang digunakan untuk memantulkan bayangan langit selama ritual keagamaan.

Hal tersebut dimaksudkan supaya orang-orang yang hadir seolah-olah sedang melihat alam lain.

Struktur menyerupai kolam ini, kemungkinan dibangun antara 1436 SM dan 1428 SM. Pada masa tersebut, ada perubahan budaya yang memperkuat gagasan bahwa kolam dibangun untuk tujuan ritual baru.

Baca juga:

"Saat Anda mendekati kolam, Anda hanya akan melihat refleksi langit. Jadi dalam artian tertentu, Anda memasuki dunia lain," ungkap Stuart Manning, arkeolog di Cornell University dan salah satu penulis studi, seperti dikutip dari Live Science, Minggu (11/7/2021).

Para arkeolog Italia menemukan struktur tersebut pada tahun 2004 di dekat kota Noceto, tepat di sebelah barat Parma di wilayah Lembah Po utara Italia. Mereka menyebutnya dengan Vasca Votiva yang berarti kolam suci dalam bahasa Italia.

Para arkeolog mencatat, bahwa lubang itu kira-kira memiliki panjang 12 meter, lebar 7 m dan kedalaman lebih dari 3 m. Kolam dilapisi dengan tiang kayu, papan dan balok yang kebanyakan berasal dari kayu ek, tetapi ada juga yang elm atau walnut.

Lapisan sedimen menunjukkan bahwa struktur tersebut pernah mengandung air, meski tak ada saluran untuk mendistribusikan air serta terlalu rumit jika hanya digunakan sebagai reservoir untuk irigasi.

Ditemukan pula patung-patung kayu yang membantu mengungkapkan jika struktur dibangun pada Zaman perunggu.

Dalam studi baru ini, peneliti mempelajari cincin pertumbuhan kayu dan mengukur tingkat karbon-14 radioaktif setiap cincin.

Kemudian tim menghitung kapan kayu ditebang dengan membandingkan pola khas dari pohon yang tumbuh di Eropa utara pada waktu yang berbeda. Itu memungkinkan peneliti menentukan kapan Vasca Votiva dibangun.

Baca juga: Gunung Berapi Super di Mantel Bumi Membuat Lempeng Kerak Bumi Berotasi