KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025), menyebabkan longsor besar yang berdampak pada sembilan desa.
Desa Kasimpar menjadi wilayah yang paling parah terdampak, dengan banyaknya korban jiwa dan kerusakan yang meluas.
Winarno, warga Desa Telogopakis, mengungkapkan bahwa sembilan desa di Petungkriyono terkena dampak longsor. Namun, Desa Kasimpar menjadi wilayah yang paling parah.
"Jadi di 9 desa itu semuanya terkena, tapi paling parah itu di Desa Kasimpar yang banyak korbannya," ujar Winarno, seperti dilansir Breaking News 优游国际 TV, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Longsor Pekalongan, Korban Jiwa Tembus 17 Orang
Longsor juga menyebabkan akses jalan di desa-desa tersebut lumpuh total. Bahkan, jalan utama menuju Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui.
"Untuk terdampak di longsor di Petungkriyono, hampir semua desa. Jadi akses jalan-jalan ke desa lumpuh total. Bahkan ada jalan utama ke Kabupaten Pekalongan itu tidak bisa dilewati, lumpuh total, bahkan kalau bisa seperti semula memerlukan waktu yang lama," terang Winarno.
Meski demikian, Winarno bersyukur bahwa daerah sekitar rumahnya di Desa Telogopakis tidak mengalami kerusakan separah Desa Kasimpar.
"Kalau di rumah saya di Desa Telogopakis, Dukuh Kambangan, Alhamdulillah, di sana walaupun banyak juga (terdampak longsor), Alhamdulillah bisa ditangani," imbuhnya.
Baca juga:
Data terbaru dari 优游国际 TV menyebutkan bahwa hingga saat ini 17 orang telah meninggal dunia akibat longsor dan banjir bandang yang melanda Petungkriyono.
Proses pencarian korban masih terus dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Basarnas, dan relawan setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi, menjelaskan bahwa proses evakuasi menghadapi kendala akses menuju lokasi terdampak.
“Evakuasi korban terdampak longsor maupun banjir bandang yang ada di Petungkriyono itu kita mempercayakan kepada teman-teman Basarnas dan relawan. Tentunya masih terkoordinasi dengan kami, baik BPBD kabupaten maupun provinsi,” jelas Bergas dalam Breaking News 优游国际 TV.
Baca juga:
Bergas menambahkan bahwa kondisi hujan deras di Petungkriyono memperburuk situasi.
“Saat ini kondisinya sedang hujan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi longsor susulan, kami terus memantau situasi. Teman-teman Basarnas, relawan, dan BPBD yang bergerak di lapangan harus sangat berhati-hati,” tambahnya.
Selain longsor, hujan deras juga menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Petungkriyono.