优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kronologi Kasus Mbah Tupon yang Diduga Jadi Korban Mafia Tanah, Gerindra DIY Beri Pendampingan Hukum

优游国际.com - 27/04/2025, 16:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Nasib pilu tengah dialami Mbah Tupon (68), seorang warga Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia terancam kehilangan tanah seluas 1.655 meter persegi dan dua rumah miliknya akibat dugaan kejahatan mafia tanah.

Mbah Tupon diduga menjadi korban karena ketidakmampuannya membaca, hingga akhirnya sertifikat tanah miliknya berpindah nama kepada orang lain yang sama sekali tidak ia kenal.

Kasus ini menyita perhatian banyak pihak, terutama yang bersimpati dengan nasib Mbah Tupon.

Baca juga:

Kronologi Kasus Mbah Tupon Ditipu Mafia Tanah

Dilansir dari TribunJogja.com (26/4/2025), perjalanan kasus ini bermula pada tahun 2020, ketika Mbah Tupon berencana menjual sebagian tanah miliknya.

Heri Setiawan (31), anak pertama Mbah Tupon, menjelaskan bahwa pada saat itu Mbah Tupon ingin menjual 298 meter persegi tanah dari total 2.100 meter persegi kepada seorang pembeli berinisial BR.

Dalam proses tersebut, Mbah Tupon juga menghibahkan sebagian tanah untuk jalan dan gudang RT.

"Terus dipecah sertifikatnya, untuk jalan itu sudah jadi sertifikatnya," ujar Heri Setiawan pada Sabtu (26/4/2025), dikutip dari 优游国际.com.

Baca juga:

BR kemudian menawarkan inisiatif untuk membantu memecah sertifikat atas sisa tanah seluas 1.655 meter persegi menjadi empat sertifikat.

Rencana itu bertujuan agar tanah tersebut bisa dibagi kepada tiga orang anak Mbah Tupon.

"Bapak masih ada uang (piutang) di BR sekitar Rp 35 juta, itu untuk memecah," ujar Heri.

"'Mbah kowe isih nduwe duit sak mene piye nek sertifikat dipecah dinggo anak-anakmu ben enteng' (Mbah, kamu masih punya uang sekian, bagaimana kalau untuk pecah sertifikat untuk anak-anakmu supaya enteng)," lanjut Heri, menirukan ucapan BR.

Lokasi tanah yang dijual terletak tepat di belakang rumah Mbah Tupon, dengan harga jual Rp1 juta per meter. BR menawarkan pemecahan sertifikat sekitar tahun 2021, setelah proses jual beli dengan Mbah Tupon.

"Bapak sering nanyain ke BR, sudah jadi atau belum (sertifikat)," kata Heri.

Namun, kenyataan pahit menimpa keluarga Mbah Tupon. Sertifikat tersebut justru dibalik nama kepada orang berinisial IF dan diagunkan ke bank dengan nilai pinjaman Rp1,5 miliar.

Heri menegaskan bahwa keluarganya sama sekali tidak mengenal IF dan baru mengetahui peralihan nama sertifikat tersebut pada Maret 2024.

"Bank ngabari ke sini, atas nama IF dari awal pinjam belum sempat mengangsur sama sekali. Sekitar 4 bulan setelah pencairan bank ke sini," ungkap Heri.

"Di bank itu sertifikatnya masih utuh, tapi sudah dibalik nama. Bank bawa fotokopian sertifikat," lanjutnya.

baner tanda tangan warga dan pengumuman tanah dalam sengeketa di halaman rumah Mbah Tupon, Sabtu (26/4/2025)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO baner tanda tangan warga dan pengumuman tanah dalam sengeketa di halaman rumah Mbah Tupon, Sabtu (26/4/2025)

Halaman:


Terkini Lainnya

Saat Remaja Bekasi Tantang Kebijakan Dedi Mulyadi, Ngotot Ingin Ada Wisuda Perpisahan SMA

Saat Remaja Bekasi Tantang Kebijakan Dedi Mulyadi, Ngotot Ingin Ada Wisuda Perpisahan SMA

Jawa Barat
Link Live Streaming Liverpool vs Tottenham di Liga Inggris, Kickoff Pukul 22.30 WIB

Link Live Streaming Liverpool vs Tottenham di Liga Inggris, Kickoff Pukul 22.30 WIB

Kalimantan Timur
Link Live Streaming Persija vs Semen Padang di Liga 1, Kickoff Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Persija vs Semen Padang di Liga 1, Kickoff Pukul 19.00 WIB

Kalimantan Timur
Link Live Streaming Liverpool Vs Tottenham Malam Ini, The Reds Di Ambang Juara Hanya Butuh 1 Poin

Link Live Streaming Liverpool Vs Tottenham Malam Ini, The Reds Di Ambang Juara Hanya Butuh 1 Poin

Jawa Barat
Mbah Tupon Terancam Kehilangan Tanah dan Rumah di Bantul, Warga Bergerak Beri Dukungan

Mbah Tupon Terancam Kehilangan Tanah dan Rumah di Bantul, Warga Bergerak Beri Dukungan

Jawa Tengah
Cimahi Darurat Sampah, Pemkot Siapkan Opsi Buang Sampah ke Bogor dengan Tarif Rp 378 Ribu per Ton

Cimahi Darurat Sampah, Pemkot Siapkan Opsi Buang Sampah ke Bogor dengan Tarif Rp 378 Ribu per Ton

Jawa Barat
 7 Buah yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes

7 Buah yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes

Kalimantan Timur
Mengenal 4 Tahapan Siklus Menstruasi, dari Haid hingga Ovulasi

Mengenal 4 Tahapan Siklus Menstruasi, dari Haid hingga Ovulasi

Jawa Timur
Jelang Laga Arema Vs Persebaya, Paul Munster: Kalau Sudah Derbi, Semua Pertandingan Sebelumnya Tak Berarti

Jelang Laga Arema Vs Persebaya, Paul Munster: Kalau Sudah Derbi, Semua Pertandingan Sebelumnya Tak Berarti

Jawa Timur
Gejala PMS, Kenali Tandanya dan Cara Mengatasinya Secara Alami

Gejala PMS, Kenali Tandanya dan Cara Mengatasinya Secara Alami

Sulawesi Selatan
Banjir Lumpur di Cianjur Putuskan Akses Jalan dan Rusak Rumah Warga

Banjir Lumpur di Cianjur Putuskan Akses Jalan dan Rusak Rumah Warga

Jawa Barat
Kronologi Kasus Mbah Tupon yang Diduga Jadi Korban Mafia Tanah, Gerindra DIY Beri Pendampingan Hukum

Kronologi Kasus Mbah Tupon yang Diduga Jadi Korban Mafia Tanah, Gerindra DIY Beri Pendampingan Hukum

Jawa Tengah
Ancaman Bom di Mapolres Pacitan, Dua Terduga Teroris Diamankan Polisi

Ancaman Bom di Mapolres Pacitan, Dua Terduga Teroris Diamankan Polisi

Jawa Timur
11 Makanan untuk Pencernaan Sehat dan Mengurangi Gejala Kembung

11 Makanan untuk Pencernaan Sehat dan Mengurangi Gejala Kembung

Kalimantan Timur
Cegah 'Baby Blues' , Ini Anjuran Psikolog untuk Ibu Baru Melahirkan

Cegah "Baby Blues" , Ini Anjuran Psikolog untuk Ibu Baru Melahirkan

Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau