KOMPAS.com - Brokoli sering jadi pilihan sayur sehat di meja makan. Kandungan serat dan vitaminnya sangat baik untuk tubuh.
Namun, brokoli termasuk sayuran yang cepat rusak. Terutama jika penyimpanannya tidak dilakukan dengan benar.
Baca juga: Resep Brokoli Saus Keju, Ide Lauk dan Camilan Praktis 7 Bahan
Warna, bau, dan tekstur bisa berubah seiring waktu. Sayangnya, perubahan ini sering tidak langsung terlihat jelas.
Artikel ini membahas tiga ciri brokoli tak layak konsumsi. Simak juga tips menyimpannya agar tetap segar lebih lama.
Baca juga: Resep Bubur Oat Brokoli, Ide Menu Sarapan Sehat untuk 3 Porsi
Brokoli segar memiliki warna hijau tua merata. Jika mulai muncul warna kuning, tandanya sudah melewati masa segar. Floret yang layu, kering, atau berbintik hitam adalah indikasi pembusukan.
Terkadang, bagian ujung brokoli terlihat berbunga atau mekar. Ini artinya brokoli sudah terlalu lama disimpan dan kualitas nutrisinya menurun. Jika terlihat bercak putih atau kehitaman, lebih baik tidak digunakan.
Brokoli mentah biasanya hanya beraroma khas sayuran. Jika mulai mengeluarkan bau tajam atau menyengat, berarti sedang dalam proses pembusukan.
Aroma tak sedap ini muncul akibat bakteri yang berkembang pada permukaan brokoli. Sebaiknya hindari memasaknya karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Jika ragu dengan baunya, lebih baik buang saja.
Brokoli segar terasa renyah saat disentuh. Floret dan batangnya kokoh dan tidak mudah patah. Jika batangnya lembek, floret mudah copot, atau warnanya terlihat kusam, maka kualitasnya sudah menurun.
Tekstur kering, kaku, atau terlalu lentur juga menjadi tanda brokoli hampir busuk. Untuk memperpanjang kesegaran, simpan brokoli dalam kantong plastik berlubang di dalam kulkas.
Lihat postingan ini di Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.