JAKARTA, KOMPAS.com - Yakult mendukung kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia melalui pengenalan shokuiku, pola makan seimbang ala orang Jepang.
Perusahaan minuman susu fermentasi asal Jepang tersebut menghadirkan pakar gizi dari Department of Nutrition and Life Science Kanagawa Institute of Technology, sekaligus praktisi yang menghadiri kyushoku (belajar makan siang di sekolah) di Jepang, Naomi Aiba.
Baca juga:
"Yakult percaya menjaga usus tetap sehat akan meningkatkan manfaat dari penyerapan makanan bergizi seimbang," ujar Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Persada, Hiroshi Kawaguchi dalam seminar bertajuk "Shokuiku: Nutrisi dan Edukasi" di Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Naomi menjelaskan, makan siang sekolah (kyushoku) di Jepang sudah ada sejak 1889.
Baca juga: BERITA FOTO: Aneka Menu Makan Bergizi Gratis, dari Jakarta sampai Sidoarjo
Shokuiku atau pola makan seimbang dan intuitif di Jepang, khususnya di sekolah, berakar dari undang-undang dasar pendidikan pangan tahun 2005.
Murid sekolah mendapatkan pengetahuan gizi makanan melalui guru dan ahli gizi, juga diajarkan pola makan sehat, serta pencegahan sampah makanan.
Inisiatif shokuiku pada anak-anak sekolah disampaikan melalui edukasi menarik berupa ilustrasi dan lagu ceria yang mampu diserap oleh anak SD dan SMP.
Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Persada, Hiroshi Kawaguchi dalam seminar bertajuk Shokuiku: Nutrisi dan Edukasi, Kamis (13/2/2025).
"Ahli gizi di sekolah Jepang adalah guru yang sudah memiliki lisensi ahli gizi dan ditunjuk oleh dewan pendidikan di prefektur, lalu direkrut dan ditugaskan di sekolah," ucap Naomi.
Adapun di Indonesia, program MBG mulai diadakan sejak awal Januari 2025. Berbeda dengan program makan siang bertahap di Jepang, Indonesia berencana mengadakan MBG serentak di seluruh provinsi.
Pakar teknologi pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Made Astawan, menjelaskan, Indonesia memiliki keberagaman pangan untuk bahan pokok MBG.
Baca juga:
"Mungkin ke depannya, masing-masing daerah harus mengoptimalkan potensi daerahnya untuk memenuhi kebutuhan makan, seperti ubi jalar, jagung, singkong, dan sagu," kata Made.
Lebih lanjut, Kawaguchi menyampaikan harapannya untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam pengadaan susu fermentasi di program MBG.
"Harapan kami supaya anak-anak yang menikmati MBG, bisa minum Yakult juga karena menyehatkan. Kami akan berusaha membangun komunikasi dengan pemerintah terkait hal ini," pungkas Kawaguchi.
Baca juga: Menu Makan Bergizi Gratis Hari Pertama di SPPG Palmerah, Ayam Semur hingga Tumis Kacang Panjang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram