“Dari pemandian hingga kamar-kamarnya, saya dapat merasakan kehadiran sejarah di sini,” kata Michiyo Hattori, seorang tamu yang datang ke hotel.
Kamar standar di Nishayama Onsen Keiunkan terdiri dari 3 bagian, yaitu 2 ruang duduk dan 1 ruang keluarga.
Setiap kamar dirancang dengan estetika Jepang kuno, seperti lantai tatami, pintu geser shoji, dan futon sebagai tempat tidur.
Meski sederhana, fasilitas modern tetap tersedia, sehingga menciptakan keselarasan antara tradisi dan kenyamanan.
Gulungan gantung tradisional Jepang yang disebut kakejiku tergantung di dinding dan menampilkan gambar alam dengan tanda tangan seniman.
Jendela-jendelanya begitu besar, sehingga pemandangan hutan tampak seperti lukisan Monet yang menutupi dinding.
Baca juga: Jepang Disebut Tak Produksi Mobil Listrik tapi Mobil Hidrogen, Apa Itu?
Salah satu daya tarik utama hotel ini adalah onsen (pemandian air panas alami) yang telah digunakan sejak zaman samurai.
Sungai besar mengalir di bawah dan embusan uap mengisyaratkan keberadaan mata air panas.
Total ada enam sumber air panas, empat di luar ruangan dan dua di dalam ruangan. Dua sumber air panas dalam ruangan tersedia dengan reservasi saja.
Airnya berasal dari mata air pegunungan yang sama selama berabad-abad.
Tersedia pilihan onsen, baik di dalam maupun luar ruangan dengan pemandangan hutan dan pegunungan.
Interior pemandian juga memberi kesan alami. Lantainya terbuat dari batu lokal, kamar mandinya terbuat dari kayu, dan dihiasi dengan tanaman.
Baca juga: Budaya Unik Mengumpulkan Cap Prangko Eki di Stasiun Kereta Jepang
Untuk makan malam, setiap tamu akan dilayani oleh staf. Lima hidangan disajikan dengan anggur buatan lokal.
Dimulai dari hidangan pertama yang sederhana, seperti sushi, tahu, dan sup ringan. Hidangan berlanjut ke ikan asap, ditutup dengan daging panggang dan hotpot.
Bahan-bahan hidangan makanan biasanyadiambil dari hasil pertanian lokal, sedangkan batu yang digunakan untuk memanggang berasal dari batuan vulkanik Gunung Fuji.
Ketika tamu kembali ke kamar setelah makan, mereka mendapati ruang tamu menjadi kamar tidur dengan futon (perangkat tidur tradisional Jepang) empuk yang diletakkan di lantai.
Bantal diletakkan pada posisi sempurna untuk mendapatkan pemandangan hutan pagi terbaik saat tamu perlahan membuka mata setelah tidur nyenyak.
Baca juga: Pengunjung Kafe di Jepang Ini Tak Boleh Pulang Sebelum Memecahkan Misteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.