Sesuai tradisi, Vatikan lalu akan mengadakan masa berkabung sembilan hari yang disebut "novendiales". Saat itu, jenazah Paus disemayamkan sehingga umat dapat memberikan penghormatan terakhir.
Jenazahnya akan diberkati secara khusus, dikenakan jubah kepausan, dan jenazah akan dipersiapkan untuk ditampilkan di Basilika Santo Petrus untuk dapat disaksikan publik.
Biasanya, jenazah Paus dipajang di panggung tinggi bernama catafalque. Namun, pemakaman Paus Fransiskus lebih sederhana. Jenazahnya akan dibaringkan di peti mati terbuka sederhana.
Upacara pemakaman kemungkinan besar diadakan di Lapangan Santo Petrus antara 4-6 hari setelah kematiannya. Upacara tersebut dipimpin Dekan Dewan Kardinal, Giovanni Battista.
Paus biasanya dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Hampir 100 Paus dimakamkan di sana, termasuk pendahulu Paus Fransiskus, Paus Benediktus XVI, yang mengundurkan diri pada 2013 dan meninggal pada 2022.
Namun, Paus Fransiskus dilaporkan telah memilih Basilika Santa Maria Maggiore di Roma sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Itu gereja favorit yang paling sering dia kunjungi.
Hal ini akan menjadikannya Paus pertama dalam satu abad terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.
Para Paus terdahulu dimakamkan dalam tiga lapis peti mati yang terbuat dari cemara, seng, dan kayu elm. Tetapi, Paus Fransiskus memerintahkan dia dimakamkan dalam satu peti mati dari kayu dan seng.
Baca juga: Cerita di Balik Lukisan Siti Maryam, Hadiah Megawati untuk Paus Fransiskus
Setelah Paus tiada, berlangsung periode yang dikenal sebagai sede vacante atau "kursi yang kosong" dalam bahasa Latin.
Selama masa sede vacante, Dewan Kardinal bertugas mengelola Gereja Katolik Roma dengan kewenangan terbatas. Kardinal Camerlengo mengawasi urusan duniawi gereja. Semua kepala Kuria Roma lainnya berhenti bertugas.
Kemudian, Dewan Kardinal akan bersidang untuk mengadakan proses rahasia pemilihan Paus baru yang dikenal sebagai konklaf.
Setiap pria Katolik Roma yang telah dibaptis memenuhi syarat untuk menjadi Paus. Namun, Paus sepanjang sejarah selalu dipilih dari Dewan Kardinal.
Para kandidat tidak berkampanye untuk jabatan tersebut. Namun, para Kardinal yang memiliki peluang besar menjadi Paus dinyatakan sebagai papabile atau “dapat diangkat menjadi Paus".
Para Kardinal diasingkan Kapel Sistina, Vatikan untuk mencegah pengaruh eksternal. Mereka mengambil sumpah kerahasiaan. Pelanggaran mengakibatkan hukuman gerejawi yang berat.
Dilansir dari Business Standard, Minggu (23/2/2025), hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang diizinkan memberikan suara secara rahasia. Mereka tidak lebih dari 120 orang.
Mereka lalu akan menjalangi serangkaian proses pemungutan suara sampai satu kandidat mendapat suara mayoritas sebesar dua per tiga dari jumlah kardinal.
Surat suara dibakar di setiap sesi pemungutan suara dengan bahan kimia fumata nera yang menghasilkan asap hitam jika pemungutan suara tidak meyakinkan atau fumata bianca penghasil asap putih untuk menandakan terpilihnya Paus baru.
Setelah seorang kardinal memperoleh suara mayoritas untuk menerima jabatan Paus, dia akan memilih nama kepausannya. Kardinal diakon senior kemudian mengumumkan kepada publik dari balkon Basilika Santo Petrus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.