"Gaza bukanlah tempat yang layak untuk ditinggali, dan satu-satunya alasan mereka ingin kembali, dan saya sangat yakin, adalah karena mereka tidak memiliki pilihan lain," sambungnya.
Trump juga mengatakan dalam konferensi persnya bahwa ia telah mempelajari masalah ini dengan seksama, selama berbulan-bulan.
Komentar tersebut menyusul sarannya pada hari sebelumnya bahwa warga Gaza harus pindah ke lokasi baru yang disediakan oleh satu atau beberapa negara di Timur Tengah.
“Maksud saya, mereka ada di sana karena mereka tidak punya pilihan lain. Apa yang mereka miliki? Tumpukan puing-puing besar saat ini,” kata Trump.
Saran Trump agar warga Gaza meninggalkan Jalur Gaza secara permanen merupakan sikap provokatif yang akan membuatnya disukai oleh para politisi paling konservatif di Israel, namun secara umum tidak disukai oleh negara-negara tetangga Israel, yang telah menyatakan bahwa mereka tidak mau menerima pengungsi Palestina baru dari daerah kantong tersebut.
Pada awalnya, Trump membingkai masalah ini sebagai masalah kemanusiaan, dengan mengatakan bahwa mustahil untuk mempercayai bahwa ada orang yang ingin tetap berada di wilayah yang dilanda perang.
“Mengapa mereka ingin kembali? Tempat itu seperti neraka,” kata Trump, mengabaikan seorang wartawan yang berteriak: “Karena itu adalah rumah mereka.”
Alih-alih Gaza, ia menyarankan agar warga Palestina diberikan “sebidang tanah yang baik, segar, dan indah” untuk ditinggali.
Sementara itu, Netanyahu yang duduk di sampingnya tersenyum saat Trump berbicara.
Baca juga: Kembali ke Reruntuhan Rumah, Warga Gaza: Seolah-olah Kami Dibangkitkan dan Masuk Surga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.