Sebuah ulasan 2019 yang diterbitkan dalam International Journal of Health Sciences memberikan pandangan yang lebih luas tentang efek menguntungkan yang ditawarkan teh hitam.
Penelitian menemukan, teh hitam memiliki sifat anti-inflamasi yang mendukung manajemen diabetes.
Meskipun teh hijau juga memiliki efek anti-inflamasi, teh hitam mengandung tingkat theaflavin yang lebih tinggi, yang mungkin menawarkan perlindungan antioksidan yang lebih kuat.
Theaflavin ini membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh, berpotensi mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan jantung.
Sebuah studi 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences mengeksplorasi manfaat katekin teh hijau, terutama epigallocatechin, epicatechin gallate, dan epigallocatechin gallate (EGCG) yang berkontribusi sangat menonjol dalam pencegahan kanker.
Para peneliti menemukan bahwa senyawa-senyawa itu bekerja sama untuk menetralkan radikal nitrogen dan oksigen bebas, mengurangi peradangan, dan menyebabkan kematian sel kanker tanpa memengaruhi sel-sel sehat.
Efek polifenol teh hijau dalam menghentikan pertumbuhan sel kanker dan mengurangi risiko kanker ditemukan di bidang kanker prostat, pankreas, payudara, dan perut.
Akan tetapi, teh hijau tidak dapat menggantikan perawatan farmakologis seperti kemoterapi.
Baca juga: 3 Jenis Teh yang Tidak Boleh Diminum Penderita Diabetes, Apa Saja?
Tidak ada pemenang yang jelas antara teh hijau maupun teh hitam.
Meskipun tampaknya teh hijau lebih sering menjadi berita utama karena manfaat kesehatannya, namun penelitian selama puluhan tahun telah menunjukkan bahwa teh hitam juga memberikan manfaat yang signifikan.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah kedua teh ini menawarkan manfaat dan dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam diet sehat yang seimbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.