Beberapa ketidakpedulian sosial terhadap suatu situasi memang bisa terjadi hanya karena kebetulan semata.
Tone deaf yang terjadi secara kebetulan dapat diatasi dan diperbaiki apabila orang lain mengingatkannya.
Namun bagi orang yang memang sengaja mengambil sikap tidak peduli, orang tersebut dapat dikatakan memiliki ketidakpedulian sosial yang bersifat munafik dan tumpul.
Penulis artikel The Week tersebut, Leslie Trunbull mengatakan, orang yang tone deaf secara sosial memang cukup “mengerikan”.
Meskipun demikian, masyarakat yang bersuara pun tidak memiliki kekuatan untuk mengubahnya karena mereka benar-benar tidak peduli untuk mengubah nada bicara mereka.
“Yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah bersatu, menaikkan suara kita dengan nada yang tepat dan kuat, dan meredam nada-nada masam," tulis Turnbull.
Baca juga: Memanfaatkan Media Sosial secara Efektif bagi Pemerintah
Sikap dan ucapan yang bisa digolongkan tone deaf pernah dilakukan oleh mantan presiden AS, Donald Trump.
Ketika itu, Trump dan Ibu Negara menata kunjungan mereka ke daerah yang habis dilanda badai layaknya pemotretan mode.
Tak lama setelah itu, Presiden Trump melemparkan tisu ke arah warga Amerika yang tengah sangat membutuhkan air minum bersih dan pasokan medis. Imbasnya, banyak warga yang marah dan kecewa karena sikap Trump tersebut.
Contoh tone deaf juga pernah diperlihatkan oleh Istri seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Suatu saat, ia mengunggah foto-foto dirinya saat turun dari pesawat pemerintah dengan melambaikan tangan dan mengenakan pakaian desainer berharga mahal.
Padahal, saat itu, ia tengah melakukan kunjungan singkat ke salah satu negara bagian yang paling miskin di AS.
Sontak, adegan itu juga menuai kecaman publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.