KOMPAS.com - Media sosial X (sebelumnya Twitter) diramaikan dengan perbincangan mengenai aurora yang muncul di banyak lokasi, termasuk wilayah yang sebelumnya jarang dihiasi aurora.
Beberapa warganet mempertanyakan, mengapa aurora tidak muncul di langit Indonesia.
Salah satu akun yang mencoba menjelaskan hal itu adalah @infoastronomy pada Sabtu siang (11/5/2024).
Pengunggah menjelaskan, alasan aurora tak muncul di langit Indonesia adalah karena faktor medan magnet Bumi dan letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa.
Dijelaskan juga bahwa aurora tersebut adalah fenomena cahaya yang terjadi secara alami akibat adanya partikel bermuatan yang dilepaskan oleh Matahari.
Di dalam unggahannya, pengunggah melampirkan sejumlah foto yang menampilkan aurora dengan warna yang beragam.
Hingga Sabtu sore, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 93.800 kali dan disukai 2.000 akun.
Baca juga: Astronot di Luar Angkasa Menua Lebih Lambat Dibanding Manusia di Bumi, Apa Sebabnya?
Tak hanya di Indonesia, warganet Malaysia pun mengeluhkan hal serupa, menyebutkan bahwa aurora tidak muncul di negara mereka.
“Aurora tak mai langit Malaysia,” tulis @snoopydoddle_ra.
“Kenapa malaysia takde aurora…,” tulis @roslyyn_n.
Beberapa menyebutkan juga, bahwa kemunculan aurora kali ini istimewa, karena terjadi di beberapa lokasi yang biasanya tidak ada fenomena tersebut.
Baca juga: Apakah Fenomena Aurora Bisa Terjadi di Planet Lain? Berikut Penjelasannya
Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan proses terjadinya aurora.
Ia menerangkan, aurora adalah fenomena yang terjadi secara alami karena adanya partikel bermuatan dari Matahari yang mengarah ke Bumi.
“Partikel berenergi tinggi terbawa medan magnet Matahari yang kemudian berinteraksi dengan medan magnet Bumi,” ujar Thomas saat dihubungi 优游国际.com, Sabtu (11/5/2024) petang.
Partikel tersebut kemudian dibelokkan oleh medan magnet Bumi untuk menuju luar angkasa.