KOMPAS.com - Muhammad Fajri, pria berbobot hampir 300 kilogram (kg) meninggal dunia akibat syok sepsis.
Spesialis anestesi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Sidharta Kusuma Manggala mengatakan, infeksi di kaki Fajri semakin berat disertai infeksi di bagian paru-paru.
"Infeksi ini bisa kita bilang sebagai syok sepsis," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, diberitakan , Kamis (23/6/2023).
Menurut Sidharta, kondisi Fajri saat datang ke RSCM dalam kondisi tidak baik, dengan sesak napas berat hingga membutuhkan bantuan pernapasan berupa pemasangan ventilator.
Selama di rumah sakit, infeksi kakinya juga semakin parah seiring dengan infeksi pada bagian paru-paru yang menandakan telah terjadi syok sepsis.
Sidharta menjelaskan, syok sepsis adalah kejadian saat terjadi respons tubuh terhadap infeksi berat.
Ciri masalah kesehatan ini, antara lain kegagalan organ tubuh pada jantung dan ginjal Fajri, serta kinerja pembuluh darah yang mulai menurun.
Lantas, apa penyebab dan gejala syok sepsis?
Baca juga: Kisah Fajri, Pria Berbobot 300 Kg yang Meninggal Saat Berjuang Melawan Obesitas
Dilansir dari , syok sepsis adalah tahap terakhir dan paling parah dari sepsis, kondisi saat sistem kekebalan tubuh mengeluarkan reaksi ekstrem terhadap suatu infeksi.
Ketika mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh akan melawannya dengan cara peradangan.
Namun, peradangan di seluruh tubuh dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya dan mengancam jiwa penderita.
Setiap infeksi dapat menyebabkan sepsis dan berkembang menjadi kondisi lebih parah atau syok sepsis.
Menurut laman , sepsis dapat terjadi akibat infeksi bakteri, jamur, maupun virus.
Infeksi ini kemungkinan berasal dari rumah atau saat pasien berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan masalah kesehatan lain.
Syok sepsis, umumnya berkembang dari sejumlah kondisi berikut ini:
Pasien dengan kondisi kesehatan tertentu lebih mungkin terkena sepsis daripada orang lain.
Misalnya, orang-orang dengan sistem kekebalan lemah karena Human Immunodeficiency Virus atau HIV, kondisi autoimun, sirosis hati, penyakit ginjal, serta kanker.
Bayi baru lahir, lansia, dan orang hamil juga lebih rentan terhadap sepsis daripada kelompok orang lainnya.
Selain itu, beberapa faktor ini turut meningkatkan terjadinya syok sepsis:
Baca juga: Bisa Memicu Kematian, Ini 7 Bahaya Obesitas yang Harus Diwaspadai