KOMPAS.com - Asam lambung adalah masalah pencernaan yang cukup umum, terjadi akibat isi perut atau lambung bergerak kembali ke kerongkongan.
Dikutip dari , kondisi asam lambung dapat menyebabkan mulas dan sensasi "terbakar" akibat sebagian kandungan asam dalam lambung naik ke kerongkongan.
Ketika Anda mengalami gejala asam lambung yang terlalu sering, bisa jadi merupakan tanda penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).
Ternyata, asam lambung tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini juga umum terjadi pada bayi dan paling sering terjadi setelah menyusui.
Meskipun belum diketahui apa penyebab pastinya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya asam lambung pada bayi.
Baca juga: Apakah Asam Lambung adalah Penyakit Genetik? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Lantas, apa saja penyebab asam lambung pada bayi?
Dilansir dari , berikut adalah 7 faktor yang berisiko menyebabkan asam lambung naik pada bayi:
Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah cincin otot bagian bawah kerongkongan bayi yang terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke perut.
Otot LES akan menutup kembali untuk mencegah agar isi perut tidak naik kembali ke kerongkongan.
Otot ini mungkin belum sepenuhnya matang pada bayi atau anak-anak, terutama pada bayi yang masih prematur.
Saat LES belum cukup kuat, isi lambung bisa mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan bayi gumoh atau muntah.
Baca juga: Asam Lambung Naik pada Pagi Hari, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
Naiknya isi perut bisa terjadi karena kerongkongan bayi lebih pendek sehingga memiliki jarak tempuh yang singkat
Dan jika kerongkongan lebih sempit dari biasanya, lapisannya mungkin lebih mudah teriritasi.
Makanan tertentu dapat menyebabkan refluks asam, namun itu tergantung pada usia bayi Anda. Misalnya, buah jeruk dan produk tomat meningkatkan produksi asam di lambung.