KOMPAS.com - Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah kembali menjadi perbincangan di kalangan warganet.
Kali ini, Candi Borobudur disebut tak masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Padahal, penyebutan Borobudur sebagai satu dari Tujuh Keajaiban Dunia begitu familiar untuk masyarakat Indonesia.
Hal ini bermula dari pernyataan Youtuber Leonardo Edwin dalam akun Instagram pribadinya. Pernyataan ini kemudian menyebar, salah satunya di media sosial Twitter pada Rabu (13/7/2022).
Lantas, benarkah demikian? Mengapa Candi Borobudur tidak masuk ke dalam Tujuh Keajaiban Dunia?
Asal-usul Tujuh Keajaiban Dunia
Dilansir dari Britannica, Tujuh Keajaiban Dunia atau New 7 Wonders of the World digagas oleh yayasan New Open World Corporation (NOWC) dari Swiss pada 2000.
Tujuan dari penggagasan ini yaitu untuk menggantikan daftar Tujuh Keajaiban Dunia asli yang terakhir disusun pada abad ke-2 sebelum Masehi.
Di mana di data asli, keajaiban dunia yang masih kokoh berdiri hanya satu, yakni Piramida Giza di Mesir.
Pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia terbaru ini dilakukan berdasarkan pemungutan suara (voting) lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia.
Dikutip dari laman resmi NOWC, dalam rentang waktu 2004-2005, mereka memulai pemungutan suara terhadap 176 nominasi Tujuh Keajaiban Dunia.
Candi Borobudur masuk dalam daftar nominasi, bersama Sawah Terasering Tegallalang di Bali.
Pada 24 Desember 2004, sebanyak 77 situs masuk daftar teratas, kemudian dikerucutkan lagi menjadi 21 finalis.
Sayangnya, baik Borobudur maupun Sawah Terasering Tegallalang, tidak berhasil lolos sebagai finalis.
Penetapan Tujuh Keajaiban Dunia terbaru pun mencapai final setelah diumumkan secara resmi pada 7 Juli 2007, di Lisbon, Portugal.
Menuai banyak kritik
Penetapan Tujuh Keajaiban Dunia yang dilakukan secara pemungutan suara oleh NOWC tersebut menuai banyak kritik.
Pasalnya, dilansir dari 优游国际.com, keajaiban dunia yang diperkenalkan hanya beberapa tempat populer dan banyak diketahui orang saja.
Menanggapi hal ini, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pun secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tidak turut andil dalam penetapan Tujuh Keajaiban Dunia.
Sehingga, pemungutan suara tersebut murni berdasarkan penilaian dan inisiatif pribadi.
Adapun tujuan dan mandat dari UNESCO, yakni membantu negara-negara dalam mengidentifikasi, melindungi, serta melestarikan warisan dunia.
Borobudur masuk daftar warisan dunia
Meski tidak masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia, tetapi keagungan Candi Borobudur diakui oleh UNESCO dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia atau world heritage list.
Candi di Magelang, Jawa Tengah ini juga menjadi situs budaya pertama Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, tepatnya pada 1991.
Disadur dari 优游国际.com, alasan UNESCO menetapkan Borobudur sebagai situs warisan dunia lantaran bangunan candinya yang unik dengan arsitektur luar biasa.
Pasalnya, setiap bangunan di Borobudur memiliki karakteristik dan makna tersendiri.
Selain itu, ada beberapa kriteria lain mengapa candi bercorak Buddha ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia, yakni:
Kompleks Borobudur merupakan hasil mahakarya arsitektur Buddhis. Hal ini dikarenakan Borobudur memadukan stupa, candi, serta gunung dalam bangunannya.
Candi Borobudur adalah contoh luar biasa untuk seni dan arsitektur di Indonesia, khususnya pada abad ke-8 dan akhir abad ke-9 Masehi.
Borobudur berhasil menggambarkan konsep Buddhis mencapai Nirwana, yang diperlihatkan lewat bangunan candi.
(Sumber: 优游国际.com/Serafica Gischa, Vanya Karunia Mulia Putri | Editor: Serafica Gischa)
/tren/read/2022/07/16/170500965/asal-usul-tujuh-keajaiban-dunia-mengapa-candi-borobudur-tidak-termasuk-ke