优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Perkembangan Bahasa dan Aksara pada Masa Hindu-Buddha

优游国际.com - 18/06/2024, 15:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan bahasa Indonesia baru dimulai setelah disepakati sebagai bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda pada 1928.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang berfungsi mempererat hubungan antarsuku di Indonesia yang sejak dulu telah memiliki 715 bahasa daerah.

Jauh sebelumnya, tepatnya pada masa Hindu-Buddha, bangsa Indonesia mendapatkan pengaruh bahasa dan aksara dari India.

Pengaruh bahasa yang dominan pada masa Hindu dan Buddha adalah bahasa Sanskerta.

Sedangkan pengaruh aksara pada masa Hindu-Buddha adalah dengan dikenalnya huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia.

Berikut ini sejarah perkembangan bahasa dan aksara pada masa Hindu-Buddha.

Baca juga: Sejarah Singkat Bahasa Sanskerta

Perkembangan bahasa Sanskerta

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di bidang bahasa adalah masuknya bahasa Sanskerta ke Indonesia.

Bahasa Sanskerta dikenal sebagai bahasa suci umat Hindu, Buddha, dan Jain (sebuah agama dharma), juga menjadi bahasa pengantar Asia Selatan.

Dari India, bahasa Sanskerta menyebar ke berbagai wilayah dan sampai ke Indonesia pada sekitar abad ke-4, seiring masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha.

Salah satu bukti yang mendukung pernyataan tersebut adalah keberadaan Prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai yang ditulis dengan bahasa Sanskerta dan menggunakan huruf Pallawa.

Tidak hanya Yupa, Bahasa Sanskerta digunakan dalam banyak prasasti yang ditemukan di situs-situs arkeologi peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia, tepatnya dari periode abad ke-4 hingga abad ke-14.

Bahasa Sanskerta mulai ditinggalkan pada sekitar abad ke-14, bersamaaan dengan runtuhnya kerajaan bercorak Hindu-Buddha, yang digantikan kerajaan bercorak Islam.

Baca juga: Aksara Pallawa, Aksara Pertama yang Dikenal Bangsa Indonesia

Meski sebagian besar prasasti yang ditemukan masa itu dituliskan dalam bahasa Sanskerta, dalam berkomunikasi, masyarakat Indonesia tetap menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Pasalnya, hanya kaum Brahmana (pendeta) yang mempunyai peran penting dalam memimpin upacara keagamaan, yang menguasai bahasa Sanskerta.

Pada masa Hindu-Buddha, masyarakat Jawa menggunakan bahasa Jawa Kuno dan Sunda Kuno, sementara masyarakat Sumatera dan semenanjung Melayu menggunakan bahasa Melayu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau