Tim Redaksi
KOMPAS.com - Perlawanan rakyat Sulawesi Selatan dipimpin oleh Raja Gowa yang sangat gigih melawan penjajah dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur, yaitu Sultan Hasanuddin.
Sultan Hassanuddin adalah raja ke-16 Kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar.
Lahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape, ia kemudian dikenal sebagai raja yang mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur oleh Belanda.
Bagaimana asal-usul julukan yang dibuat Belanda untuk Sultan Hasanuddin tersebut?
Baca juga: Sejarah Benteng Somba Opu Peninggalan Kerajaan Gowa
Sultan Hasanuddin adalah seorang raja yang menentang keras praktik monopoli perdagangan VOC, ketika memerintah antara tahun 1653 hingga 1669.
Oleh Belanda, ia bahkan diberi julukan "De Haantjes van Het Oosten" atau Ayam Jantan dari Timur.
Sultan Hasanuddin dikenal sebagai Ayam Jantan dari Timur karena keberanian dan kegigihannya melawan Belanda.
Perjuangan Sultan Hasanuddin berlangsung antara tahun 1666 hinga 1669. Bak ayam jantan yang tidak mengenal rasa takut untuk bertarung, ia menolak tunduk kepada Belanda dan memilih mengangkat senjata untuk melakukan perlawanan.
Pada abad ke-17, VOC sangat bertekad untuk menguasai perdagangan rempah di Nusantara.
Salah satu daerah yang menentang kehadiran VOC adalah Gowa di Sulawesi Selatan, yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Gowa-Tallo.
Kerajaan yang diperintah oleh Sultan Hasanuddin ini terletak di jalur pelayaran dan perdagangan yang sibuk antara Indonesia bagian barat dan timur.
Baca juga: Akhir Perlawanan Sultan Hasanuddin
Letaknya yang strategis menjadikan Gowa sebagai pusat hubungan dagang antara Pulau Jawa, Kalimantan, dan Kepulauan Maluku, yang kaya akan rempah-rempah.
Fakta tersebut menarik perhatian VOC untuk menguasai dan memonopoli perdagangan di sana.
Namun, upaya VOC untuk memonopoli perdagangan di Gowa menghadapi perlawanan.
Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape, yang setelah dinobatkan sebagai raja mendapat gelar Sultan Hasanuddin, memimpin rakyatnya untuk melawan Belanda.